JAMBI - Mandeknya realisasi jalan khusus batu bara membuat DPRD Provinsi Jambi geram. Bagaimana tidak, dari enam tahun yang lalu, dewan sudah menganjurkan kepada pengusaha batu bara untuk membuat jalur khusus mereka saja. Namun, karena faktor fluktuasi harga batu bara, jalan khusus itu belum terwujud.
Cornelis Buston , Ketua DPRD Provinsi Jambi, menawarkan opsi berbeda dengan penjajakan jalan khusus sebelumnya. Jalan berbayar dinilainya sebagai sebuah solusi yang patut diterapkan “Pengusaha dari dulu hanya janji, menurut Saya, pemerintah harus ambil sikap untuk mendanai jalan ini melalui APBD,” sebutnya.
Nantinya, sebagai ganti, pihak yang lewat di jalan (batu bara), pengusaha harus membayar. “Seperti jalan tol, ini bisa jadi solusi , kan retribusinya akan masuk PAD juga,” ujar Politisi Demokrat ini.
Menanggapi hal ini, Plt Gubernur Jambi, Fachrori Umar, mengatakan, pemerintah akan terlebih dahulu akan menertibkan angkutan batu bara sebagai antisipasi belum terwujudnya jalan Sridadi ke Tempino itu.
“Untuk jalan khusus kami akan terus dorong pengusaha untuk realisasikan. Menjelang terbangun, kami akan tertibkan angkutannnya melalui Tim Terpadu,” sebutnya.
Nantinya, penerapan itu dapat terlihat pada pengaturan kapasitas, jumlah dan frekuensi kendaraaan bahkan pembatasan produksi batu bara. “Sehingga keberadaan angkutan batubara tidak terlau mengganggu arus lalu lintas jalan raya,” paparnya.
Sementara itu, Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Wing Gunariadi, Kabid Perhubungan Darat dan Perkeretaapian, sebagai pemberi izin angkutan, menyebut, terlebih dahulu akan mengadakan rapat dengan stakeholder terkait pada minggu kedua Juli. “Kita akan rapatkan dahulu, mengingat semua perlu dibicarakan dengan jelas,” singkatnya.
(aba)