Sabtu 14-07-2018,00:00 WIB

JAKARTA - Untuk pertama kalinya dalam sejarah delegasi atletik Indonesia bisa menempati podium tertinggi di pentas dunia. Adalah Lalu Muhammad Zohri yang menjadi tercepat di nomor 100 meter putra pada Kejuaraan Dunia U-20 yang berlangsung di Tampere, Finlandia. Atas prestasi tersebut, Lalu Zohri mendapatkan apresiasi dari banyak pihak.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) selaku pemegang kebijakan olahraga tanah air misalnya. Mereka sudah menyiapkan dua jenis bonus bagi pelari yang juga dipersiapkan tampil di Asian Games 2018. Yakni berupa, beasiswa dan uang tunai senilai Rp 250 juta.

Secara simbolis, bonus tersebut akan diberikan Menpora Imam Nahrawi saat mereka menjemput yang bersangkutan Selasa malam (17/7). “Kami punya program beasiswa, dan untuk fresh money mungkin seminggu bisa cair,” terang Imam kepada awak media di kantor Kemenpora kemarin (13/7).

Pada final lari 100 meter putra di Kejuaraan Dunia U-20, Lalu Zohri mencatatkan waktu tercepat dengan 10,18 detik. Dia mengalahkan delegasi terbaik pelari seluruh dunia. 

Dalam hal ini, penting untuk mengerti bahwa Lalu Zohri merupakan aset atletik Indonesia yang harus diselamatkan. Masa depan dia masih cukup panjang, mengingat usianya yang masih 18 tahun saat ini. Dia tercatat sebagai pelajar kelas 3 SMA Ragunan Jakarta, sekolah khusus atlet.

Melalui sambungan telepon kepada Menpora di depan awak media, Lalu Zohri menyampaikan terima kasih atas semua dukungan yang diberikan kepadanya. Dia juga dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Rabu pagi (18/8). “Inshallah mau pak, mau banget kayaknya, ketemu orang besar,” ujarnya saat ditanya Menpora untuk bertemu Presiden Jokowi.

Lebih lanjut, atas segala atensi dan prestasi yang dia terima, Lalu Zohri berupaya untuk tetap low profile dan tidak terpengaruh dengan segala popularitas. Selain Menpora, sejumlah Kementerian dan Lembaga yang lain cukup sigap menjalankan tugasnya.

Menteri Pendayaguaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Asman Abnur mengatakan, lembaganya sudah memutuskan untuk mengangkat Mohammad Zohri sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pengangkatan tersebut dilakukan melalui skema formasi khusus.

“Karena dia sudah memenuhi kriteria sebagai atlet berprestasi tingkat dunia,” ujarnya di Kantor kementerian Sekretaris Negara, Jakarta, kemarin (13/7). Terkait kapan pengangkatannya, Asman menyebut bisa dilakukan tahun ini. Sebab menurut informasi yang diterimanya, tahun ini Zohri sudah berusia 18 tahun. Di sisi lain, pemerintah juga membuka formasi CPNS baru tahun ini.

Rencananya, Zohri akan di tempatkan di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Pengangkatan tersebut dilakukan untuk memberikan jaminan bagi masa tuanya setelah pensiun dari atlet. “Dia bekerja sebagai atlet, tapi pegawainya di Kemenpora pegawai negerinya. Apakah dia mau kembali ke daerahnya bisa kita pindahkan ke provinsi asalnya,” pungkasnya.

Sementara itu, Presiden Jokowi juga memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan renovasi rumah Lalu Muhammad Zohri di Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis malam (12/7).

Menindaklanjuti perintah tersebut, Menteri Basuki langsung menugaskan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Danis H. Sumadilaga dan Direktur Rumah Khusus, Ditjen Penyediaan Perumahan Chris Robert Marbun untuk berangkat ke Kabupaten Lombok Utara, Provinsi NTB  untuk menemui keluarga dan melihat langsung kondisi rumah Zohri sebagai persiapan pelaksanaan renovasi menyeluruh atas rumah tersebut.

“Sesuai perintah Bapak Presiden, tadi pagi Menteri PUPR meminta kami untuk segera mengecek kondisi rumah keluarga Zohri untuk dapat menentukan renovasi yang akan dilakukan,” kata Danis sebelum terbang ke NTB kemarin (13/7).

          Apresiasi atas raihan Lalu Muhammad Zohri terus berdatangan. Kementerian Dalam Negeri yang awalnya hendak merenovasi rumah peninggalan orang tua Lalu, memutuskan untuk membelikan dia sebuah rumah baru. ’’Keluarga besar Staf kemendagri memberikan apresiasi kepada saudara Zohri sebuah rumah di Bangsal Regency,’’ terang Mendagri Tjahjo Kumolo kemarin (13/7).

          Rumah tersebut berada di Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara. Tidak jauh dari rumah peninggalan orang tua Zohri tempat dia tinggal selama ini. ’’Nanti begitu tiba di Indonesia, langsung diserahkan simbolis di Jakarta atau di NTB,’’ lanjut Tjahjo tanpa menyebut detail rumah yang akan diberikan.

Tags :
Kategori :

Terkait