Selasa 17-07-2018,00:00 WIB

Namun terkait formasi yang dibuka untuk guru Husairi belum bisa memastikan. Termasuk mengenai kabar tentang pelaksanaan test akan dilakukan pada bulan Juli ini.

“Yang jelasnya akan dilakukan serentak di Indonesia menggunakan system CAT, dan pada tahun ini,”  gumamnya.

Untuk di Jambi sendiri,  Husairi menjelaskan ada tiga formasi yang dibuka. Yakni tenaga pendidikan, kesehatan dan infrastruktur.

Sementara itu Kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jambi, Sofyan manyampaikan sebenarnya  pihaknya telah mengirimkan usulan sekitar 3.000 guru ke BKD Provinsi Jambi dalam tajuk penerimaan CPNS 2018. Hal itu dihitung berdasarkan kekurangan di daerah kewenangan Disdik Provinsi Jambi yakni SMAN, SMKN dan SLB. “Ada sekitar 3000-an tambahan yang dituhkan,”sebutnya.

Hitungan tersebut menurut Sopian berasal dari guru Honorer yang diperbantukan di SMAN/SMKN di Provinsi Jambi. Dengan rincian untuk SMKN membutuhkan 1300 an guru dan SMAN serta SLB butuh 1700 guru. “Jika formasi yang disetujui sedikit (potongan dari 316, red) , maka pihaknya akan mengusulkan pembayaran gaji honorer ke pemerintah daerah,” sampainya. Hal ini menyangkut mata kuliah produktif SMKN yang tidak bisa digantikan oleh guru mata pelajaran lain.

Selain kendala kekurangan guru, Sophian juga menyebut pihaknya tengah melakukan pemetaan pemerataan guru yang ada di Provinsi Jambi. Ini dikarenakan jumlah guru banyak yang menumpuk di daerah favorit seperti Kota Jambi, Kerinci dan Sungai Penuh.  “Untuk itu mutasi guru sementara kita petakan terlebih dahulu, mengingat lama kelamaan bisa kritis guru di daerah Tanjabbbar dan Tanjabtim,” sampainya.

Bahkan parahnya lagi kekurangan guru yang bersatatus PNS ini makin kentara di daerah Bungo, Merangin dan Tebo. Sopian mencontohkan ada beberapa sekolah di kawasan tersebut yang berstatus PNS hanya Kepala sekolah dan wakilnya saja, untuk guru sendiri masih berstatus Honorer.

“Solusinya ke depan akan kita coba meratakan guru untuk di Provinsi Jambi,” tandasnya.

Sebelumnya Menter PAN dan RB Asman Abnur mengatakan, tahun ini ada 250 PNS pusat maupun daerah yang pensiun. Pemerintah tetap mempertahankan pengisian kursi CPNS baru dengan model zero growth. Sehingga kuota CPNS baru yang dibuka tahun ini tidak sampai 250 ribu.

’’Tahun ini akan ada penambahan khusus untuk guru dan tenaga kesehatan,’’ jelasnya.

Untuk formasi CPNS guru daerah, Asman mengatakan sekitar 100 ribu orang. Sementara untuk CPNS tenaga kesehatan, dia belum bisa menyampaikan angkanya. Sebab, harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan Kementerian Kesehatan.

Lantas bagaimana dengan nasib guru honorer? Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana menuturkan, tidak ada kuota khusus untuk tenaga honorer. ’’(Guru honorer, Red) Silahkan ikut (mendaftar, Red) bagi yang masih di bawah 35 tahun. Yang lebih dari 35 tahun belum (ada skemanya, Red),’’ jelasnya.

Bima menjelaskan, beberapa tahun lalu pernah ada kuota khusus untuk tes CPNS baru dari kelompok tenaga honorer. Tetapi, nyatanya hasil tes menunjukkan angka ujian yang jeblok.

Dia mengatakan saat ini pemerintah didesak dari sisi kemanusiaan, supaya mengangkat honorer itu. ’’Kemanusiaan untuk honorernya atau muridnya,’’ katanya.

Dia menegaskan rekrutmen CPNS baru tetap harus menyeleksi sumber daya yang berkualitas. Tidak boleh asal menerima. Apalagi hanya pertimbangan sudah lama mengabdi menjadi honorer. Jika guru tidak berkualitas dipaksa lolos cari CPNS baru, lanjutnya, kasihan muridnya.

Bima menegaskan pendaftara CPNS baru untuk para tenaga honorer tetap melalui jalur reguler. Jadi, persyaratan seperti usia dan kualifikasi pendidikan, sama persis dengan pelamar pada umumya. Persaingan murni dari proses seleksi.

Tags :
Kategori :

Terkait