JAMBI - Ribuan driver online roda empat memilih mogok (off bid) sejak Sabtu (4/8) lalu. Hal tersebut dilakukan para penggiat tranportasi online (go-car) untuk menyampaikan protesnya terhadap aplikator.
Noval, Ketua Asosiasi Driver Onlin (ADO) Provinsi Jambi, kepada Jambi Ekspres kemarin (6/8) mengungkapkan, pihaknya menuntut aplikator untuk manusiawi menerapkan skema bonus.
Saat ini aplikator telah menetapkan skema baru terkait bonus. Skema tersebut sangat merugikan para driver. Kini bonus hanya Rp 70 ribu, padahal sebelumnya bonus Rp 300 ribu.
“Ini sangat tidak manusiawi. Perubahan ini hanya diumumkan aplikator melalui aplikasi pada 4 agustus lalu. Sangat pahit,” kata Noval, kemarin (6/8).
Sejak diumumkan oleh pihak aplikator terkait skema baru bonus driver, Noval menyebutkan, pihaknya bersama ribuan driver lain memutuskan untuk mogok (off bid) sejak Sabtu lalu.
“Jumlah driver Go-Car ada 4 ribuan. Kita mogok semua,” imbuhnya.
Noval menyebutkan, rencananya para driver akan menggelar aksi pada Selasa pagi (hari ini, red) di depan kantor go-car Jambi. Ada beberapa tuntutan yang akan disuarakan, diantaranya penetapan skema baru bonus dan pemotongan 20 persen dari ongkos untuk aplikator.
“Ini harus ada kejelasanan, karena menyangkut hidup banyak orang. Bayangkan saja driver ada 4 ribuan. Banyak dari mereka yang memang menggantungkan hidunya pada tranportasi online ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut Noval menjelaskan, pihaknya sudah mencoba untuk berkomunikasi bersama pihak aplikator, namun pihak aplikator malah menutup diri.
“Mereka tetap keukeh dengan aturan yang sudah dibuat. Ini hanya di Jambi, di daerah lain tidak ada penurunan bonus,” sebutnya.
Noval mengatakan, pihaknya juga berharap pada pemerintah untuk memperhatikan polemik yang terjadi pada driver online ini.
“Ini dampaknya sangat besar. Resikonya banyak yang bakal kehilangan pekerjaan. Kendaraan banyak yang dikembalikan pada pembiayaan,” pungkasnya.
(mg2/hfz)