SUNGAI PENUH - Terkait permasalahan terlantarnya Museum Adat Kota Sungai Penuh, beberapa waktu lalu. Walikota Sungai Penuh, Asafri Jaya Bakri (AJB), menginstruksikan dinas terkait untuk menempatinya.
‘’Saya juga meminta pihak Disbudpar Sungai Penuh, segera meresmikan Museum Adat Sungai Penuh. Semua ini agar jangan sampai Museum Adat yang dibangun Milyaran dari APBD Kota Sungaipenuh dibiarkan terlantar,\" tegas Walikota dengan nada sedikit tinggi.
Disebutkannya, Museum Adat Sungai Penuh merupakan Museum Adat, yang dialokasikan untuk kantor Disbudpar. Selain itu, katanya, kantor yang dihuni oleh Disbudpar saat ini, adalah asset Pemerintah Provinsi Jambi. \"Kantor itu merupakan asset Pemprov Jambi, bukan asset Pemkot Sungaipenuh,\" terangnya.
Sebelumnya, permasalahan Museum Adat di Kota Sungai Penuh menjadi pembicaraan umum, dikarenakan tidak dikelola dengan baik sehingga disalahgunakan menjadi tempat sejumlah pemuda sebagai lokasi hisap lem dan mabuk komik. Ironisnya sebelumnya, Kadis Budpar malah mengaku lepas tangan dan mengaku tidak bertanggung jawab akan Rumah Adat. Informasi yang diterima, kantor yang ditempati Disbudpar saat ini adalah aset provinsi.
(adi)