JAMBI – Warga di Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi kesulitan untuk mendapatakan gas subsidi. Gas melon yang disubsidi pemerintah tersebut tidak bisa dinikmati langsung oleh masyarakat.
Tidak meratanya ketersebaran pangkalan gas susbsidi menjadi penyebab utama. Untuk mendapatkan gas 3 kg itu, terkadang masyarakat harus mengantre panjang. Tak sedikit warga yang mengorbankan waktunya hingga 1 hari penuh, hanya untuk mendapat satu tabung gas subsidi.
Hal ini diungkapakan, Shobari Mpdi, ketua RT 09, Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi. Ia menyebutkan di RT 09 yang dipimpinnya, sedikitnya ada 500 kepala keluaraga (KK), belum lagi ada sejumlah RT disekelilingnya.
“Disini tidak ada pangkalan gas 3 kg. Warga terus mengeluh kepada RT terkait gas subsidi ini,” kata Shobari, kemarin, (4/7).
Shobari menyebutkan, pangakalan gas di Kenali Besar ada di RT 01, yang lokasinya di sekitar simpang rimbo. Sebagian warganya ada yang mengambil gas subsidi disana.
“Pangkalan jauh dari RT kami. Dan disana harus anterian panjang. Datang pagi, sore baru mendapatkan gas 3 kg. Kadang ada yang tidak kebagian juga,” ungkapanya.
Lebih lanjut Shobari menyebutkan, karena sulitnya mendapatkan gas susid di pangkalan, sebagian warganya terpaksa harus beli gas subsidi di warung eceran dengan harga yang tinggi.
“Mau tidak mau warga beli di warung-warung, yang harganya Rp 30 ribu per tabung,” imbuhnya.
Kata Shobari, sudah seharusnya dilingkannya ada pangkalan gas subsidi, supaya warga disana tak kesulitan lagi mendapatkan gas subsidi.
“Gas subsidi itukan untuk masyarkat berpengahasilan rendah. Kalau penyalurannya tidak sampai dan tidak tepat sasaran untuk apa ada subsidi,” sebutnya.
Sementara Doni Sumatriadi, Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperind) Kota Jambi saat dikonformasi mengatakan, pihaknya sudah mulai menata pemerataan penyaluran gas susidi di Kota Jambi.
Kata Dia, ada ribuan kuota gas subsidi yang suduah pindahkan ke sejumlah titik yang masih kekurangan.
“Ada sekitar 8000 tabung yang kita pindahkan dari Jelutung dan Alam barajo ke Kecamatan Telanaipura dan Danau Sipin. Yang kita pindahkan kuotanya, bukan pangkalannya,” ungkapanya.
Doni menyebutkan, proses pemindahan kuota tersebut sudah selesai dilakukan, dengan itu diharapkan ada pemerataan dan memudah masyarakat untuk mendapatkan gas susbisdi. (hfz)