BONN JERMAN - Pemerintah Kota Jambi kembali menunjukkan eksistensinya sebagai daerah yang memiliki kepedulian tinggi dalam mendukung upaya dunia mengatasi isu perubahan iklim global. Langkah besar tersebut tidak terlepas dari komitmen dan dedikasi tinggi yang ditunjukkan Wali Kota Jambi Dr. H. Syarif Fasha, ME bersama wakilnya Dr. dr. H. Maulana, MKM dalam menahkodai pemerintahan Kota Jambi Terkini.
Atas komitmen dan dedikasi yang tinggi itu pula, Kota Jambi akhirnya terpilih sebagai 20 besar Finalis Global Climate City Challenge (GCCC), bersaing dengan negara lain di Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Kota Jambi pun menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara dan mewakili Indonesia, yang berhasil masuk nominasi 20 besar GCCC tersebut.
Kota Jambi berhasil masuk 20 besar finalis GCCC setelah sebelumnya mempresentasikan proposal strategis Pemerintah Kota Jambi dengan tema Green Urban Transportation Project.
Dalam proposalnya, Pemerintah Kota Jambi mengajukan proyek strategis senilai
30 juta Euro untuk proyek \"Green Urban Transport Project\" berupa masterplan sistem transportasi massal di Kota Jambi, pembangunan infrastruktur jalan, smart traffic monitoring system, dan pembangunan terminal bus terintegrasi.
Dan yang paling membanggakan, selain akan mendapatkan 30 juta Euro, yang proposalnya menjadi pemenang dalam GCCC, Kota Jambi juga berpeluang meraih investasi potensial bernilai 1,4 milyar Euro dibidang e-mobility, waste to energy, urban greening, resilience and climate adaptation measures dari para investor yang berasal dari benua biru tersebut.
Hal itu tampak dalam pengumuman yang direlease European Investment Bank (EIB) dalam 20 Cities Building a Sustainable Future.
Sebelumnya, Wali Kota Jambi yang diwakili Wakil Wali Kota dokter Maulana memimpin delegasi Kota Jambi pada ajang The 10th Global Forum on Urban Resilience and Adaptation Resilient Cities 2019 yang berlangsung di Kota Bonn Jerman pada tanggal 27 hingga 30 Juni lalu.
Wakil Wali Kota Jambi Maulana tampil pada Panel Finance Forum High Level Session. Ia disandingkan dengan Wali Kota Bogor Arya Bima. Kedua delegasi diberi kesempatan melakukan presentasi dihadapan lembaga donor internasional serta seluruh peserta yang berasal dari seluruh dunia.
Dalam pertemuan internasional yang diinisiasi International Council for Local Environtmental Initiatives (ICLEI), yang dihadiri 560 peserta dari 60 negara belahan dunia. Kota Jambi sendiri dimasa kepemimpinan Wali Kota Syarif Fasha, sejak 2014 lalu telah menjadi anggota aktif dalam forum ICLEI. Forum itu juga menjadi ajang berbagi ide, pembelajaran dan menciptakan solusi bagi isu aktual global yang ada di setiap kota diseluruh dunia.
Forum itu juga memfasilitasi kota-kota dari berbagai belahan negara di dunia untuk memaparkan proposal bantuan bagi proyek strategis yang relevan dengan isu penyelamatan lingkungan dikota asalnya.
Pada kesempatan itu, Wawako Maulana memaparkan presentasi yang berjudul \"Inisiatif Kota Jambi dalam Transportasi Publik Ramah Lingkungan\", yang memuat komitmen Kota Jambi untuk mendukung secara penuh gerakan global mengatasi perubahan iklim dengan inisiatif aksi iklim di tingkat daerah (addressing climate change with local climate action initiative), yang salah satu diantaranya adalah mewujudkan suatu sistem transportasi publik bagi seluruh kota Jambi yang ramah lingkungan (green urban transportation project).
Dalam rangka mewujudkan rencana langkah aksi tersebut, Pemkot Jambi mengajukan proposal proyek strategis Kota Jambi dalam Global climate City Challenge (GCCC).
GCCC sendiri merupakan inisiatif kerjasama European Investment Bank (EIB) dengan Global Covenant of Mayors (GCoM), yang menyediakan pendampingan teknis untuk mempersiapkan dan jalur cepat dalam pendanaan proyek aksi penyelamatan iklim perkotaan (urban climate action projects).
Dalam forum tersebut, Pemerintah Kota Jambi juga mengikuti panel Transformation Action Plan (TAP) Market Place, sebuah sesi dimana para investor mewawancarai langsung face-to-face semua perwakilan kota yang hadir guna mempresentasikan project yang ingin diwujudkan dan meyakinkan para investor untuk berinvestasi.
Tahap selanjutnya, pada pertengahan Juli ini, pihak EIB akan melaksanakan conference call dan mewawancarai langsung Wali Kota Jambi, H. Syarif Fasha, terkait masalah teknis dan kesiapan menerima bantuan tersebut. Dan selanjutnya, 20 nominator tersebut, 6 besar kota-kota dunia yang memenangkan Global Climate City Challenges (GCCC) yang didukung penuh baik dari aspek teknis dan pembiayaan dana akan diundang langsung menghadiri The UN Climate Action Summit pada bulan September mendatang di New York Amerika, dimana ajang tersebut diikuti oleh High-Level Political Forum on the SDGs.