JAMBI - Jamaah Calon Haji (JCH) kloter 21 asal Kota Jambi (25/7) sekira pukul 04.15 WIB diberangkatkan ke Embarkasi Antara Batam. Kemudian diberangkatkan ke Tanah Suci Makkah sekira pukul 10.10 WIB. JCH yang tergabung dalam kloter 21 ini sebanyak 444 JCH, ditambah Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) 1 orang, serta 5 petugas kesehatan.
Kakanwil Kemenag Provinsi Jambi, Muhammad mengatakan, sebelum diberangkatkan, JCH menjalani prosedur one stop service, yang meliputi pemeriksaan kesehatan, pemberian gelang biometrik, biaya hidup atau living cost sebesar 1.500 Riyal atau setara Rp 6 juta, serta pemberian bekal sambal lingkung dan abon patin khas Jambi.
“Dari 444 JCH, ada 20 JCH yang menggunakan kursi roda karena kondisi kesehatan,” akunya.
Muhammad menambahkan, sebelum diberangkatkan, JCH diminta agar banyak-banyak beristirahat saat di asrama. Karena sebelum berangkat akan menjalani pemeriksaan kesehatan.
“Kalau terlalu capek kemudian kondisi kesehatan menurun, dokter menyatakan tidak layak terbang, maka, bisa batal berangkat bersama rombongan,” ujar Muhammad.
JCH dibagi dua gelombang pada saat pelayanan prosedur one stop service. Ini
dilakukan agar JCH tidak terlalu lelah karena lama menunggu antrian. Panitia juga melarang Jamaah mengonsumsi makanan dari luar asrama.
“Jangan pernah memakan makanan yang tidak disediakan oleh panitia penyelengara,” pungkasnya.
Setelah kloter 21, akan diberangkatkan kloter 22, asal Batanghari-Kota Jambi-Tanjabbar, 442 JCH, ditambah 5 petugas kesehatan, 3 TPHD.
Selanjutnya, Kloter 23, Tanjabbar-Bungo, 442 JCH, ditambah 5 petugas kesehatan, 3 TPHD.
Kloter 24, Bungo-Merangin, 443 JCH, 5 petugas kesehatan, 2 TPHD. Kloter 25, Merangin-Kerinci, 442 JCH, 5 petugas kesehatan, 2 TPHD. Kloter 26, Kerinci-Muaro Jambi-Tebo, 440, 3 TPHD, 2 petugas kesehatan. Kloter 27, Tebo-Sarolangun-Tanjabtim, 442 JCH, ditambah 5 petugas kesehatan, 3 TPHD.
Kloter 28, Sungai Penuh-Kota Jambi, 162 JCH, ditambah 3 petugas kesehatan, 2 TPHD. (scn)