JAMBI- Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Jambi kian meluas.
Saat ini, tercatat 248 hektare (ha) lahan yang terbakar dari sebelumnya 170 ha. Angka tersebut terhitung sejak Januari– hingga 4 Agustus 2019.
Kawasan paling parah yakni di kawaan Desa Arang-Arang, Kecamatan Kumpeh Hulu , Kabupaten Muaro Jambi, di mana luas lahan yang terbakar mencapai 36 ha.
Dansatgas karhutla yang juga Danrem 042 Garuda Putih Kolonel Arh Elphis Rudy mengatakan, kebakaran di Jambi kuat kemungkinan ada unsur kesengajaan, hingga saat ini tim siaga karhutla tengah menyelidiki seluruh penyebab kebakaran yang ada.
“Kalau memang benar ada unsur kesengajaan, maka akan diproses sesuai hukum yang berlaku, seperti tempo hari ada yang sengaja membakar hutan untuk dijadikan lahan perkebunan, dan statusnya juga telah menjadi tersangaka,” ujar Kolonel Arh Elphis Rudy.
Untuk pemadaman kebakaran lahan yang terjadi di Desa Arang- Arang tersebut dilakukan melalui dua mekanisme yakni melalui jalur darat dengan menggunakan pipa pengambilan air serta menggunakan heli water boombing.
\"Melalui darat dan udara. Saat ini sudah padam hanya tinggal pendinginan, dan beberapa personel gabungan masih bersiaga di sana, agar api tidak kembali berkobar,\" ujarnya.
Dua helikoptre yang didatangkan dari Palembang beberapa hari lalu juga telah digunakan untuk melakukan pemadaman disejumlah titik sepeti Muaro Jambi dan Batanghari.
\"Dua helikopter itu sungguh sangat membentu, pasalnya banyak kawasan yang sulit dijangkau dengan jalur darat,\" katanya.
Personel siaga karhutla juga sempat mengalami kesulitan, karena jauhnya sumber air dari lokasi sehingga selang sulit untuk menjangakau titik api, beruntung pada saat itu angin tidak berhembus kencang sehingga kobaran api tidak meluas.
\"Meski berhasil dipadamkan, personel harus terus melakukan pendinginan, karena di bawah permukaan tanah masih panas dan berpotensi api kembali menyala,\" katanya.
Kolonel Arh Elphis Rudi juga menambahkan, untuk personel yang saat ini masih bersiaga di Desa Arang-Arang, ada sekitar 100 orang personel yang sebelumnya telah digeser oleh Danrem 042 Garuda Putih sebanyak tiga pleton yang diambil dari Makorem 042, Makodim 0415 Batanghari dan Batalion 142 Kesatria Jaya.
“Meraka masih akan terus bersiaga sampai kawasan tesebut tidak terbaca sebagai titik panas, meski telah padan kawasan itu masih terpantau sebagai titik panas,” pungkasnya.
Sementara itu, informasi yang direlease BMKG Jambi berdasarkan pantauan Sensor Modis (Satelit Terra & Aqua) dan Suomi NPP (Tingkat Kepercayaan >50%) Tanggal 3 Agustus 2019 update Tanggal 4 Agustus 2019 pukul 05.00 WIB, titik api di Provinsi Jambi terpantau sebanyak 14 titik. Antara lain di Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo dengan tingkat kepercayaan 68 persen.
Kemudian di Kabulaten Tanjung Jabung Barat terdapat tiga titik yakni di Kecamatan Sinyerang terdapat dua titik yakni dengan tingkat kepercayaan 100 persen dan 63 persen serta 1 titik di Kecamatan Batang Asam dengan tingkat kepercayaan mencapai 73 persen.