Rabu 15 January 2020
Oleh : Dahlan Iskan
Hari ini, tanggal 15 Januari, tanda tangan itu dilakukan di Gedung Putih. Kalau jadi.
Itulah kesepakatan tahap satu perdagangan Amerika Serikat-Tiongkok. Yang sudah lebih satu tahun ditunggu itu.
Tentu selalu ada drama di baliknya.
Soal perang dagang ini semula Tiongkok sudah bersikap terserah saja --perang terus atau berhenti perang. Saking berlarut-larutnya. Dan berbagai php di dalamnya.
Lalu Washington menghubungi Beijing lagi. Minta pembicaraan dilanjutkan.
Beijing tentu melayani. Sikap dinginnya belum sampai tingkat membeku. Prinsip hubungan antar negara tidak boleh putus. Juga tidak boleh panas.
Lalu muncul pertanda-pertanda. Washington menghendaki ada penandatanganan perjanjian tahap satu di awal Januari 2020.
Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He pun siap-siap berangkat --akhir Desember lalu. Jelas, yang akan berangkat bukan Presiden Xi Jinping. Bukan pula Perdana Menteri Li Keqiang.
Yang ke Washington \'hanya\' tingkat wakil perdana menteri.
Bahkan Liu He hanya salah satu dari wakil perdana menteri --meski memang yang paling dipercaya Xi Jinping.
Rupanya Trump menginginkan Xi Jinping sendiri yang hadir. Kan acaranya di Gedung Putih. Trump akan hadir. Tidak imbang kalau yang dari Tiongkok \'hanya\' wakil perdana menteri.
Washington memang sudah beberapa bulan belakangan mengisyaratkan ini: untuk ada pertemuan tingkat tinggi Trump-Jinping. Tapi yang terakhir itu kelihatan terus menghindar.
Waktu luang yang diperkirakan tepat adalah ketika Jinping pulang dari kunjungan ke Chili. Pesawatnya toh harus transit di negara lain. Untuk isi bahan bakar.