JAKARTA - Pembicaraan soal perbedaan kata \'mudik\' dengan \'pulang kampung\' sontak mencuat, setelah bantahan Jokowi atas pertanyaan jurnalis Najwa Shihab di acara Mata Najwa.
Dalam sebuah wawancara eksklusif, ketika ditanya soal fenomena arus keluar warga Jabodetabek ke kampung masing-masing sebelum ada larangan mudik oleh pemerintah, menurut Jokowi, itu bukanlah mudik.
Lebih lanjut, kata Presiden, arus masyarakat yang menuju keluar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) sebelum ada pelarangan mudik, adalah kegiatan pulang kampung.
\"Kalau itu bukan mudik, itu pulang kampung. Yang bekerja di Jabodetabek, di sini, tidak ada pekerjaan, mereka pulang,\" jawab Jokowi.
\"Apa bedanya?\" tanya Najwa lagi.
\"Kalau mudik itu terkait hari lebarannya. Kalau pulang kampung itu bekerja di Jakarta pulang ke kampung,\" jelas Jokowi.
\"Itu timing saja kan, faktanya orang sudah mudik dan bisa menyebarkan [Corona]?\" timpal Najwa.
\"Coba liat di lapangan, di Jakarta mereka sewa ruang isi delapan orang. Di sini tidak bekerja, lebih bahaya mana? Di dalam ruangan dihuni sembilan orang, tapi pulang kampung tapi sudah disiapkan isolasi oleh desa?\" tutur Presiden.
Pernyataan Jokowi itu pun juga langsung ramai diperbincangkan di media sosial. Akun bernama Bandit Merah Putih menyimpulkan dari pernyataan Presiden itu bahwa; Mudik adalah satu minggu sebelum lebaran, sementara Pulang Kampung berarti satu minggu sebelum ramadan.
Menghilangkan penasaran, tidak ada salahnya coba membuka panduan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi terbaru.
Kata \'Mudik\' dalam KBBI berarti \'pulang ke kampung halaman\' yang lebih dikaitkan pada momentum lebaran.