JAMBI - Aksi penyerangan kantor DPRD Kota Jambi, Kota Baru pada siang hari (7/10) mengejutkan banyak pihak. Termasuk aparat kepolisian yang sebenarnya telah berjaga di DPRD Provinsi Jambi Telanaipura, untuk mengantisipasi rencana unjuk rasa pengesahan Undang-undang Cipta Kerja.
Tak hanya itu pihak sekolah juga mengaku terkejut. Dan memutuskan memberikan himbauan kepada para siswa yang sedang mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ/daring) saat ini.
Hal ini seperti diungkapkan, Kepala SMKN 3 Kota Jambi, Edwar Toni. Ia menghimbau kepada siswanya supaya jangan ikut Demo. \"Apalagi sekarang kita lagi mengahadapi Covid 19. Intinya pihak sekolah melarang keras ikut-ikutan Demo,\" ujarnya saat dihubungi Jambiekspres (7/10).
Nantinya, apabila ada siswa yang bandel ikut demo pihak SMKN 3 tidak bertanggung jawab. \"Sanksinya bisa diskors dan lain-lainnya,\" ujarnya.
Selebihnya, Edward menghimbau orang tua untuk menjaga anak-anaknya di rumah, karena sekarang masih program PJJ. Ditanya apakah ada siswa SMKN 3 yang ikut aksi penyerangan kantor DPRD, Edwar menyebut belum belum tahu pasti, dan infonya merupakan gabungan pelajar. \"Yang bisa mengontrol sekarang orang tua, kita hanya bisa menghimbau tak ikut demo,\" jelasnya. (aba)