JAMBI - Penggunaan dari pupuk kandang dan anorganik sudah marak menjadi pupuk pada industri perkebunan. Terutama perkebunan sawit. Kebutahan pupuk yang sangat besar tidak dapat dioptimalkan dengan produksi pupuk saat ini. Terutama pada pupuk anorganik yang banyak menimbulkan pencemaran, terutama pencemaran tanah. Sehingga kualitas tanah di sekitar perkebunan akan menurun.
Provinsi Jambi merupakan salah satu provinsi dengan tingkat produsen getah karet terbesar di Indonesia. banyak hasil produsen pohon karet tersebut di distribusikan ke seluruh Indonesia bahkan ke manca negara. Namun, pemanfaatan biji karet belum banyak diolah oleh masyarakat dikarenakan belum terlalu jelas kandungan dari biji karet tersebut. Berdasarkan penelitian yang ada, ternyata biji karet banyak mengandung senyawa-senyawa kimia yang sangat bermanfaat. Terutama untuk pembuatan pupuk cair organik dari biji karet.
Dalam menjalankan pengabdian kepada masyarakat. Dosen-dosen dari prodi Kimia dan D3 Kimia Industri Fakultas sains dan Teknologi Universitas Jambi menciptakan suatu inovasi pupuk cair organik dari biji karet kepada masyarakat desa Karya Harapan Mukti. Berdasarkan komoditas di desa ini, perkebunan sawit menjadi komoditas terbesar di desa Karya Harapan Mukti dan menjadi salah satu sektor perekonomian di desa ini.
Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada tanggal 29 dan 30 Juli 2020 lalu di Desa Karya Harapan Mukti, Kabupaten Bungo. Pengabdian dilaksanakan dalam beberapa tahapan yaitu Pengenalan dasar-dasar pupuk cair organik yang baik kepada masyarakat petani desa kemudian dilanjutkan dengan cara-cara pembuatan pupuk organic cair dan praktek pembuatan pupuk organic cair tersebut.
Pada saat pelaksanaan, masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat. Pertama kali kegiatan dibuka oleh kepala desa Karya Harapan Mukti Bapak Iwan, Ketua KUD Bapak Riswanto, dan Bapak Edwin Permana, ST, MT sebagai perwakilan Universitas Jambi. (azz)