JAMBI - Calon wakil gubernur Jambi nomor, Syafril Nursal mendengarkan curhatan dari beberapa pengemudi ojek pangkalan di pasar PU, Muaro Tembesi, Kabupaten Batanghari, Jumat (16/10).
Kunjungan mendadak mantan Kapolda Sulawesi Tengah ini ke pasar PU merupakan salah satu agenda lawatan politiknya. Saat tiba di pasar PU, Syafril langsung disambut oleh pengemudi ojek pangkalan yang berada di gerbang pintu masuk pasar.
Kesempatan itu pun tak disia-siakan oleh pengemudi ojek pangkalan, salah satunya dimanfaatkan oleh Ikbal. Ia meluapkan persoalan yang dihadapi oleh rekan-rekannya ditengah kondisi pandemi Covid 19 saat ini kepada Syafril.
\"Ngojek sekarang ini suasananyakan sepi. Kalau bisa itu peningkatan penghasilan istilahnya. Apalagi ojek ini banyak bantuan dak dapat. Suasana pasar sekarang ini (sepi). Minat orang ke pasar ini tidak ada lagi. Takut (corona),\" kata salah satu pengemudi ojek Ikbal di pangkalan ojek Pasar PU.
Ikbal menceritakan jika kondisi daya beli masyarakat saat ini menurun. Sehingga berdampak pada menurunnya pembeli di pasar. Hal itupun juga dialami pengemudi ojek yang semakin sepi penumpangnya.
\"Bagaimana pasar biso meningkat, ekonomi rakyat ini biso naik. Apolagi faktor utamo sekarang ini hargo komoditas, petani ini, sawit, karet kalau anjlok terus macam mano orang nak minat kepasar kan,\" ungkap Ikbal.
Mendengar curhat pengemudi ojek di pasar PU Tembesi, Syafril Nursal pun membenarkan persoalan itu. \"Efek corona ini luar biaso. Kito berdoa supayo Corona ini cepat berakhir. Orang nak naik ojek jugo ragu-ragu. Jalan yang teebaik itu semoga Allah SWT mengakhiri corona ini. Situasi segera dikembalikan. Sambil berusaho jangan lupo berdoa. Keduo, jago kesehatan, jangan sampe sakit. Jadi sabar. Terus berusaha, jangan patah hati dan berdoa,\" ucap Syafril.
Syafril mengatakan, ia bersama Fachrori Umar sudah punya konsep dan strategi untuk pemulihan ekonomi di Provinsi Jambi pasca pandemi Covid 19. Selain itu, Syafril menegaskan perlu langkah strategis untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
\"Apa yang bapak keluhkan itu sebagian besarnya karena dampak Corona. Kita sudah siapkan konsep dan strategi untuk pemulihan dan meningkatkan nilai jual komoditas pertanian dari petani,\"katanya.
Dijelaskannya bahwa dengan tingginya nilai jual hasil komoditas pertanian, maka kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat. Dengan demikian hal itu juga bisa menggerakkan roda perekonomian masyarakat, meningkatkan daya beli masyarakat dan khusunya perputaran ekonomi di pasar-pasar. (aiz)