JAMBI- Dialektika Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jambi dinilai masih belum menyentuh isu substansial. Bahkan Septa Dinata, juru bicara pasangan Fachrori-Syafril menyatakan hal ini disebabkan ketidakberanian penantang petahana menawarkan konsep yang lebih baik.
\"Dua paslon penantang petahana masih bermain dengan gimmick-gimmick yang populis dan tidak substansial. Tak ada tantangan yang signifikan dari mereka untuk menandingi apa yang sudah dilakukan dan ditawarkan oleh petahana ke depan,\" tutur Septa.
Septa juga menyinggung program unggulan yang ditawarkan oleh dua paslon penantang petahana. Menurutnya, dari segi konsep tidak ada yang baru dengan konsep tersebut.
\"Baik program Duta Desa yang ditawarkan oleh Paslon 01 maupun Dumisake yang ditawarkan oleh Paslon 03 sama-sama hasil daur ulang dari program Samisake dalam kemasan yang baru. Samisake dulunya juga dirancang oleh calon yang kami usung. Kami tahu persis bagaimana konteks program itu dilahirkan. Konteksnya sekarang sudah jauh beda, dan program semacam itu sudah tidak relevan,\" tegasnya.
Septa mengaku bahwa Paslon 02 memiliki konsep yang lebih baik dari Duta dan Dumisake. Program ini pada saat yang tepat akan diluncurkan. (aiz)