Untuk saksi Rangga, dikonfirmasi terkait dengan paket pekerjaan yang diperoleh perusahaan saksi sebagai salah satu dari penyedia produk paket bansos untuk wilayah Jabodetabek pada tahun 2020 di Kemensos.
Saksi Sigit didalami pengetahuannya terkait dengan tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) Komisi VIII DPR RI yang bermitra kerja dengan Kemensos.
Berikutnya, saksi Restu dikonfirmasi terkait dengan tahapan perencanaan dan penganggaran proyek pengadaan bansos untuk wilayah Jabodetabek pada tahun 2020 di Kemensos RI.
Terakhir, saksi Agam dikonfirmasi terkait dengan perusahaan saksi yang mendapatkan pekerjaan sebagai salah satu dari penyuplai produk untuk paket bansos di wilayah Jabodetabek pada tahun 2020 di Kemensos.
Sementara Ketua KPK Firli Bahuri memastikan pihaknya akan menindaklanjuti setiap informasi yang berkembang di masyarakat terkait dugaan korupsi bansos COVID-19 yang membelit eks Menteri Sosial Juliari Peter Batubara. KPK akan bekerja secara profesional, akuntabel, dan transparan serta menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Dia menegaskan KPK tidak pandang bulu dalam melakukan penegakan hukum. Siapapun yang ada keterkaitannya akan ditindaklanjuti.
\"Pada prinsipnya segala informasi dari masyarakat akan ditindaklanjuti sesuai dengan alat bukti yang dikumpulkan dan keterangan para saksi-saksi. Sebab dengan bukti-bukti itulah akan membuat terang suatu perkara dan menemukan tersangkanya,\" katanya.
Meski demikian, Firli menyatakan untuk saat ini penyidik masih fokus pada pembuktian terhadap pasal-pasal yang disangkaan terhadap lima tersangka.
Kelima tersangka yang dimaksud adalah Juliari; Matheus Joko Santoso, Adi Wahyono; serta dua pihak swasta Ardian I M dan Harry Sidabuke.
Juliari diduga menerima suap senilai Rp17 miliar dari fee pengadaan bansos sembako untuk masyarakat terdampak COVID-19 di Jabodetabek.
Untuk fee tiap paket bansos disepakati oleh Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono sebesar Rp10 ribu per paket sembako dari nilai Rp300 ribu per paket bansos. (riz/gw/fin)