JAKARTA— Susi Pudjiastuti disebut-sebut akan maju di Pilkada DKI Jakarta 2022. Siapapun calon yang ikut di Pilkada DKI 2022 ini diprediksi akan menguntungkan dirinya menuju Pilpres 2024.
Nama mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti, diprediksi akan menjadi lawan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dalam perhelatan pemilihan gubernur DKI Jakarta 2022 mendatang.
Prediksi itu disampaikan Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno, jika dalam praktiknya nanti Pilkada Serentak digelar pada tahun 2022-2023.
“Akan ada kuda hitam seperti Susi mungkin saja. Tapi yang jelas melawan Anies dan itu bukan perkara gampang,” ujar Adi Prayitno, Jumat (29/1).
Oleh karena itu, Dosen Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini menilai, Susi Pudjiastuti harus melakukan kerja keras politik, jika ingin maju ke panggung Pilgub DKI Jakarta.
Tak terkecuali, menurut Adi, nama lainnya yang belakangan senter diperbincangkan bakal ikut merebut kursi DKI Jakarta 1, seperti Menteri Sosial Tri Rismaharini.
“Jadi, siapapun yang melawan Anies di Jakarta butuh kerja keras politik yang harus dimulai dari sekarang,” ungkapnya.
“Melawan petahana bukan perkara gampang dan ini terjadi dimanapun,” kata Adi Prayitno lagi.
Susi diprediksi akan menjadi pilihan Capres atau Cawapres Pilpres 2024 mendatang.
Susi akan menjadi kuda hitamnya Partai Nasional Demokrat (Nasdem) di pesta akbar Pilpres 2024.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menganalisa sosok Susi peluang kemenangannya akan lebih besar di Jawa Barat daripada di DKI Jakarta.
Apalagi, Dedi menilai, Jawa Barat membutuhkan sosok pemimpin seperti mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu.
“Jika berhitung eskalasi politik dan peluang kemenangan, akan jauh lebih baik jika Susi memimpin Jawa Barat, selain ia warga Jawa Barat, potensi Jawa Barat lebih memerlukan sosok dengan karakter Susi,” kata Dedi Kurnia Syah, Sabtu (30/1).
Lebih lanjut Dedi menilai, sosok Susi sepadan dengan Anies Baswedan. Ia memiliki popularitas di skala nasional.
Dedi menyayangkan jika Susi bertarung dengan Anies karena kapasitasnya sangat diperlukan oleh masyarakat Jawa Barat.