Selasa 02-02-2021,00:00 WIB

JAKARTA — Sebelum isu kudeta atau pengambilalihan paksa kursi kepemimpinan Partai Demokrat menyeruak ke publik, sejatinya Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menyiratkan situasi genting tersebut.


Tak ada yang menyangka ternyata cuitan SBY di akun Twitter pribadinya pada Minggu malam 31 Januari kemarin itu mengarah pada gonjang ganjing di tubuh partai yang didirikannya itu.

Dalam keterangannya, Presiden ke-6 RI itu mengingatkan bagi siapapun yang memegang kekuasaan politik bahwa banyak cara berpolitik yang lebih bermoral dan lebih beradab.

“Bagi siapapun yang memegang kekuasaan politik, pada tingkat apapun, banyak cara berpolitik yang lebih bermoral & lebih beradab,” papar SBY.

Disebutkan pula ada tiga golongan manusia dilihat dari sifat dan karakternya.

 

“Ada 3 golongan manusia, yaitu “the good”, “the bad” & “the ugly”. Kalau tidak bisa menjadi “the good” janganlah menjadi “the ugly”,” pungkasnya.

Sebutan the ugly diduga kuat mengarah kepada sosok sentral yang ingin merebut paksa kepemimpinan sah Partai Demokrat.

Keesokan harinya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengumumkan ke publik perihal keberadaan gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa.

AHY menjabarkan, menurut kesaksian dan testimoni banyak pihak, gerakan ‘makar’ itu melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Gerakan ini juga dikatakan sudah mendapatkan restu dari sejumlah menteri dan pejabat penting di pemerintahan Jokowi.

AHY sungguh bersyukur karena hakikatnya semua pimpinan dan kader Demokrat menolak dengan tegas segala niat, upaya, dan gerakan untuk mendongkel kepemimpinan Partai Demokrat yang sah.

Ia juga memastikan telah menerima surat pernyataan kesetiaan dan kebulatan tekad dari seluruh pimpinan di tingkat daerah dan cabang di seluruh Indonesia untuk tunduk dan patuh kepada Partai Demokrat dan kepemimpinan hasil Kongres V Partai Demokrat yang sah.

Lantas siapa sosok the ugly?

Fungsionaris Partai Demokrat Andi Arief bilang kalau sosok yang ingin melakukan kudeta adalah Kepala Staf Kantor Presiden Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.

“Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko. Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi,” celotehnya di Twitter.

Moeldoko yang pernah menjabat Panglima TNI di era Presiden SBY itu tak menampik dirinya bertemu dengan sejumlah orang dari Partai Demokrat. Ia mengaku tidak membatasi siapapun yang hendak bertemu dengannya. Namun ia hanya mendengarkan keluhan terkait berbagai situasi.

Tags :
Kategori :

Terkait