Ajak Rakyat Bela AHY, Natalius Pigai: Dia Pemimpin Indonesia Berkelas Dunia

Rabu 03-02-2021,00:00 WIB

JAKARTA— Eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai membela Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Natalius menyebut, AHY tak boleh dimatikan karier masa depan politiknya.

Melalui cuitan di laman Twitternya @NataliusPigai2, Natalius mengatakan bahwa publik sedang tidak membicarakan tentang dinamika calon presiden (Capres) 2024.

Seraya menautkan infografis tentang profil lengkap AHY, Natalius mengatakan bahwa sosok AHY adalah politikus muda yang kelak akan jadi pemimpin Indonesia berkelas dunia.

“Kita tidak bicara tentang Capres 2024. AHY politikus muda yang akan jadi pemimpin Indonesia berkelas dunia,” cuit Natalius Pigai beberapa jam lalu, Selasa (2/2).

Natalius Pigai kemudian mengajak seluruh rakyat dari Sabang sampai Merauke untuk menjaga AHY sebagai aset bangsa.

Ia bahkan meminta publik memberikan kritik yang dapat membesarkan karier politik Ketua Umum Partai Demokrat itu.

“Saya minta Rakyat dari Sabang-Merauke jaga aset terbaik ini. Tidak boleh dimatikan karier masa depan politiknya,” jelasnya.

“Kalau salah ambil keputusan politik maka kritik saja untuk membesarkannya,” kata Pigai menutup cuitannya.

Mencuatnya gerakan pengambilalihan yang diduga didalangi oleh Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko mendapat sorotan dari berbagai kalangan.

Seperti diketahui, setelah Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menggelar konferensi pers, Partai Demokrat akhirnya mengungkap bahwa pejabat di lingkar Jokowi yang berupaya menggulingkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketum adalah KSP Moeldoko.

Hal ini kali pertama diungkap Kepala Bappilu Demokrat Andi Arief.

Setelah Andi Arief mengungkap nama ini, beberapa kader Demokrat yang lain juga ikut serta menyebutkan nama Moeldoko.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, pernyataan ini bukan tanpa alasan dan bukti.

Ada sejumlah saksi dari kader bahwa Moeldoko memang ingin mengambil alih Demokrat.

“Berdasarkan pengakuan, kesaksian, dari BAP sejumlah pimpinan tingkat pusat maupun daerah Partai Demokrat yang kami dapatkan, mereka dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024,” kata Herzaky dalam keterangannya, Senin (1/2).

Tags :
Kategori :

Terkait