Wednesday, 03 February 2021
Oleh: Azrul Ananda
HARGA tiket termurah? Per lembar USD 8.550 atau sekitar Rp 120,5 juta. Itu untuk duduk di pojok ujung atas. Itu harga PALING MURAH. Mau duduk di tribun bawah, lebih dekat dengan lapangan? Kalau hoki bisa dapat tiket seharga USD 24 ribu, atau Rp 338 juta. Atau kalau mau sudut pandang enak di sekitar garis tengah lapangan: Per lembar USD 61 ribu atau Rp 860 juta!
Mau lebih mewah lagi? Ada dooong. Bisa sewa ruang suite di stadion. Salah satu suite terbaik, bisa diisi 20 orang dan termasuk layanan makanan, biayanya USD 475 ribu atau sekitar Rp 6,7 miliar. Dan kalau dipikir, ini \"lebih murah\" daripada duduk di tribun. Karena biaya itu dibagi untuk 20 orang.
Oh ya, jangan lupa bayar parkir. Tenang, sangat murah kalau dibandingkan dengan harga tiket nontonnya. Parkir satu mobil hanya USD 150 atau Rp 2,1 juta. Murah lah!
Semua harga di atas itu bukan fiksi atau karangan saya. Semua itu harga asli yang sekarang beredar. Berdasarkan laporan media lokal, Tampa Bay Times. Yaitu untuk nonton Super Bowl LV (55), pertandingan final National Football League (NFL) di Amerika Serikat, yang dijadwalkan berlangsung Minggu, 7 Februari ini (Senin pagi WIB).
Mohon maaf kalau saya terus menulis soal American Football. Tapi di tengah masa pandemi dan vakum event olahraga ini, saya memaksakan diri untuk terus belajar memperhatikan liga-liga dunia. Mumpung anak-anak saya sekolah daring, anggap saja saya kuliah daring liga olahraga dunia.
Dan seperti berkali-kali saya tulis, sistem pengelolaan di Amerika menurut saya memang paling sehat. Di saat klub-klub sepak bola terkaya di Eropa mengalami kerugian besar dan terancam bangkrut, yang di Amerika masih terus berjalan dan mampu menata finansial ke depan.
Kembali ke Super Bowl LV yang diselenggarakan di Raymond James Stadium, di Tampa Bay, Florida. Harga-harga itu melambung salah satunya juga karena pandemi.
Florida termasuk salah satu dari 50 negara bagian Amerika yang mengizinkan penonton di event-event olahraganya. Karena itu, Super Bowl ini tetap bisa berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan beberapa tahun lalu. Tentu saja, protokolnya beda. Kapasitas stadion tidak boleh dipenuhi. Hanya boleh sekitar sepertiganya.
Stadion itu berkapasitas 66 ribu penonton. Untuk Super Bowl, hanya boleh maksimal 24.700 penonton. Itu pun tidak semua dijual. Sebanyak 7.500 tiket akan dibagikan gratis kepada pekerja kesehatan, khususnya di kawasan Tampa Bay, untuk menghargai kerja keras dan pengabdian mereka di tengah pandemi ini. Tiket-tiket itu sama sekali tidak boleh diperjual belikan.
Karena itu, praktis hanya ada 17 ribuan tiket yang boleh dijual. Harga pun melambung tinggi. Hingga tulisan ini dibuat, harga tiket rata-rata di kisaran USD 14 ribu (Rp 197 juta). Itu hampir tiga kali lipat harga rata-rata tahun lalu, saat Super Bowl LIV di Miami masih boleh kapasitas penuh di Hard Rock Stadium. Tahun lalu, harga rata-ratanya di kisaran USD 5.500 (Rp 77,5 juta).
Ingat, masih ada seminggu sebelum Super Bowl berlangsung. Harga-harganya masih bisa berubah. Bisa naik lagi, walau tidak tertutup kemungkinan bisa turun juga. Kabarnya, sebuah tiket Super Bowl bisa berpindah tangan sampai empat kali sebelum benar-benar dipakai nonton di stadion!
Hebat sekali memang ajang olahraga yang satu ini. Di saat pandemi terus \"menghajar\" Amerika dan dunia, di saat ekonomi terus digempur cobaan-cobaan berat, demand untuk menikmati Super Bowl masih melambung tinggi.
Bagi kota Tampa Bay sendiri, Super Bowl ini seperti manis pahit. Normalnya, event sebesar ini membawa berkah ekonomi luar biasa untuk kotanya. Karena Super Bowl bukan sekadar satu pertandingan final. \"Pesta\"-nya sudah berlangsung sekitar dua pekan sebelumnya.