“Sampai kemarin saya masih dihubungi daerah (agar membantu Moeldoko menjadi Ketum Demokrat),” katanya.
Namun demikian, Ruhut tidak bisa ikut serta untuk menjadikan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Hal itu karena dirinya sudah menjadi kader PDIP.
“Bahkan mereka bilang, abang baliklah (ke Demokrat), saya bilang tidak bisa, saya sudah jadi kader PDIP,” ungkapnya.
Kepala Staf Presiden, Moeldoko mengakui pernah melakukan pertemuan dengan pengurus Demokrat. Moeldoko mengakui ditemui oleh pengurus Demokrat di rumahnya dan di hotel. Namun Moeldoko tak menjelaskan berapa kali dirinya bertemu dengan kader Demokrat.
“Beberapa kali (pertemuan) di rumah saya. Ya ada di hotel, ada di mana-mana. Nggak terlalu penting lah itu. Intinya aku datang diajak ketemu, ya,” kata Meoldoko saat konferensi pers di Jalan Terusan Lembang, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2021).
Moeldoko juga tak menjelaskan siapa saja kader Partai Demokrat yang menemuinya.
“Wong saya, biasa di kantor saya itu setiap hari menerima orang, menerima berbagai kelompok di kantor saya, biasa itu,” katanya.
“Dia marah-marah, saya suruh marah-marah, emosimu keluarkan, marah-marah aja. Biar saya paham apa yang kalian pikirkan, gitu. Jadi apa yang salah? Apa mau pertemuan di mana hak gue. Ngapain ikut campur? Gitu,” tandas Moeldoko.(one/pojoksatu)
Sumber: www.fajar.co.id