JAKARTA-– Elektabilitas Partai Demokrat terus mengalami kenaikan di bawah Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Apalagi usai upaya kudeta yang gagal oleh Moeldoko cs. Karena itu, Pengamat Politik Jamiluddin Ritonga meminta kepada pihak yang terlibat dalam upaya kudeta AHY untuk merenungkan kembali.
Dalam upaya kudeta yang gagal akan memajukan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menggantikan AHY. “Tentu hal ini perlu direnungkan kembali oleh pihak-pihak yang ingin mengganti AHY dengan Moeldoko,” ujarnya kepada Pojoksatu.id di Jakarta, Senin (8/2/2021).
Lebih lanjut, Jamiluddin menjelaskan, jika isu kudeta tersebut benar-benar terjadi dan AHY digantikan Moeldoko melaui Kongres Luar Biasa (KLB).
Kemungkinan besar, tambah, Dosen Universitas Esa Unnggul itu, elektabilitas Partai berlambang bintang mercy itu kembali turun.
Pasalnya, dari segi elektabilitas personal nama KSP Moeldoko di bawah putra sulung Sosilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. “Apalagi yang diplot menggantikan AhY sosok Moeldoko, yang elektabilitasnya sangat rendah,” tuturnya.
“Tak menutup kemungkinan Partai Demokrat akan kembali pada elektabilitas 3 persen bila pihak-pihak tertentu tetap memaksakan pergantian pucuk pimpinan Partai Demokrat,” tandas Jamiluddin.
Untuk diketahui, elektabilitas Partai Demokrat melejit menjadi 8,2 persen. Hal tersebut berdasarkan laporan lembaga survei NEW INDONESIA Research & Cunsulting yang digelar pada 21-31 Januari melalui sambungan telepon.
Dalam survei tersebut, sebanyak 1200 orang responden dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019 dengan Marginn of error plus minus 2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.
Melejitnya elektabilitas Partai Demokrat ini tak dipungkiri terjadi setelah Ketum Agus Harimurti Yudhoyono menghembuskan isu kudeta terhadap dirinya.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif NEW INDONESIA Research & Consulting Andreas Nuryono dalam keterangannya, Minggu (7/2/2021).
“Naiknya isu kudeta terhadap kepemimpinan Demokrat bisa jadi upaya untuk terus mendulang elektabilitas,” ungkap Andreas.
(muf/pojoksatu)
Sumber: www.pojoksatu.id