“Padahal 2013 kalau tidak salah, ketika Pak SBY menjadi ketua dalam kongres luar biasa di Bali, itu beliau menjanjikan bahwa beliau hanya 2 tahun memimpin.”
“Setelah itu orang lain harus memimpin, jangan sampai ada indikasi bahwa ini partai SBY, milik Cikeas dan lain-lain,” cetus Max.
“Itu janji beliau (SBY). Tapi ternyata sekarang kita semua dihantui dengan partai ini sudah menjadi milik Cikeas, milik kelompok Cikeas, SBY dan lain-lain sebagainya,” tambah Max.
Menurut Max, banyak politisi senior Partai Demokrat yang kecewa lantaran partai yang didirikannya kini seperti partai keluarga.
“Itu yang membuat orang merasa bahwa percuma kita berjuang dulu kalau sekarang kita terlempar hanya karena memang indikasi partai ini menjadi partai dinasti,” ucapnya.
Max menceritakan perjuangannya mendirikan Partai Demokrat hingga lolos verifikasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Saya ini pendiri, deklarator, pejuang partai, dari hanya tiga orang untuk membesarkan partai ini sampai lolos KPU,”
“Tapi ketika AHY menjabat sebagai ketua, memilih pengurus, saya seperti diturunkan sebagai penumpang angkot di tepi jalan,” tandas Max Sopacua.
(ruh/adi/one/pojoksatu)
Sumber: www.pojoksatu.id