Pilgub DKI Digeser ke 2024, PKS: Mas Anies Sengaja Dibuat Tersingkir

Jumat 12-02-2021,00:00 WIB

JAKARTA- Partai Keadilan Sejahtera (PKS), merupakan salah satu partai yang saat ini masih keukeuh menolak Pilkada serentak digelar pada 2024. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai, penundaan Pilkada pada 2024 sarat dengan kepentingan. Salah satunya menjegal Anies Baswedan untuk maju kembali di Pilgub DKI Jakarta.

“Tanpa Pilkada 2022, Mas Anies dimasukkan kotak pada 2022. Mulai 2022 masuk kotaknya, dia (Anies) dibuat tersingkir,” ujar Mardani kepada wartawan, Kamis (11/2).

Di sisi lain, Mardani mengatakan, penundaan Pilkada 2022 juga banyak mudharatnya. Berkaca pada Pilpres 2019 banyak korban jiwa dari petugas TPS yang meninggal akibat kelelahan.

“Risiko penyatuan semua Pemilu di 2024 sangat banyak mudharatnya. Kualitas dapat turun jauh dan resiko korban jiwa dari petugas di PPS seperti kasus 2019 dapat terjadi lagi,” katanya.

Sementara itu, Mardani menilai alasan pandemi kurang tepat untuk menjadi dasar penundaan revisi UU Pemilu. Mengingat, Pilkada 2020 sukses digelar. “Kan kemarin Pilkada 2020 juga digelar,” tandasnya.

 

Untuk diketahui, ada lebih dari separuh fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menolak membahas pengajuan revisi Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Penyelenggaraan pemilu pun besar kemungkinan akan dilaksanakan mengikuti regulasi, yakni pada 2024 mendatang. Hal ini membuat Anies Baswedan menjadi sorotan sebab masa jabatannya akan habis pada 2022.

Pengamat Politik Rocky Gerung menilai, meskipun Pilpres digelar 2024, dan Anies Baswedan akan menganggur selama 2 tahun, tidak akan membuatnya kehilangan panggung politik. Rocky tetap menilai Anies berbahaya bagi calon yang lain.

“Jadi meskipun Anies nganggur dua tahun, pasti timnya tetap mempersiapkan. Nah persiapan ini yang lebih bahaya,” tutur Rocky dikutip dari videonya di YouTube Rocky Gerung Official.

Rocky Gerung menilai, jika tim Anies Baswedan memanfaatkan waktu dua tahun tersebut, posisi Anies Baswedan akan semakin kuat untuk terpilih sebagai Presiden di Pemilu 2024.

Sebab, tim Anies Baswedan melakukan persiapan secara tidak terduga tanpa dilabeli posisi Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta.

“Selama dua tahun orang akan beranggapan Anies tidak punya kemampuan untuk naik panggung, tapi di belakang panggung itu lebih berbahaya. Kalau di depan panggung tentu gampang membaca manuver politik Anies,” jelasnya. (dal/fin)

Sumber: www.fajar.co.id

Tags :
Kategori :

Terkait