JAKARTA — Ekonom senior, Emil Salim, merasa hatinya teriris karena tak habis pikir dengan gaya hidup mentereng mantan Menteri KKP, Edhy Prabowo, padahal dari hasil korupsi.
Berdasarkan berkas dakwaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Edhy disebut telah menerima suap sebanyak US$103 ribu dan Rp706 juta atau totalnya senilai Rp2,1 miliar. Suap itu diberikan agar Edhy memberi izin ekspor benih lobster kepada PT Dua Putera Perkasa milik Suharjito.
Cuan itu kemudian dibelanjakan barang-barang mewah, seperti dua jam tangan Rolex type Oyster perpetual, satu jam tangan Rolex Oyster Perpetual Datejust, satu dompet merek Tumi, tas koper dan tas kerja merk Tumi, dua pulpen merek Mount Blanc, koper merek Louis Vuitton, tas Bottega Veneta Made in Italy, tas merek Louis Vuitton, tas Hermes Paris, belasan baju celana, tas, jaket dan jas hujan merek Old Navy. Serta masih banyak lagi barang mewah lainnya.
Ingatan Emil kemudian melayang saat Wakil Presiden pertama RI, Mohammad Hatta, yang berhasrat hanya ingin beli sepatu Bailey tapi urungkan niat lantaran gajinya tidak cukup.
“Hati trenyuh membaca “Tempo” beritakan belanja mantan Menteri Kelautan & Perikanan beli jam-tangan Rolex & barang2 lux lainnya dan ingatan melayang ke hasrat WAPRES Bung Hatta hanya ingin beli sepatu Bailey, namun maksud tak sampai karena gaji tak cukup,” cuit Emil Salim di akun Twitternya @emilsalim2010, Sabtu (13/2/2021).
Beragam tanggapan warganet muncul atas cuitan mantan Menteri era Presiden Soeharto itu. Marzuki Alie, Mantan Ketua DPR misalnya, menyebut lemahnya iman membuat manusia menjadi serakah. “Ya prof, lemahnya iman yang membuat manusia2 menjadi serakah,” gumam Marzuki.
“Hanya hukuman berat dan maksimal mati di depan publik yg bisa membuat jera para koruptor/maling bangsa, tidak ada cara lain, dipenjara mrk tetap enjoy mengendalikan jarahannya, sangat tidak pantas pejabat yg digaji oleh rakyat mengkhianati rakyat yg membayarnya,” tegas pemilik akun @rama***. (endra/fajar)
Sumber: www.fajar.co.id