Ternyata Meng tidak jadi bebas. Dia terus ditahan di rumahnyi di Vancouver. Ditemani suaminyi. Dijaga oleh detektif swasta 24 jam. Agar Meng tidak melarikan diri. Biaya penjagaan itu harus dibayar Meng.
Wanita 46 tahun ini juga harus tetap mengenakan gelang elektronik di pergelangan kaki kirinyi. Agar bisa dimonitor ke mana saja Meng pergi. Dia boleh ke mana-mana di kota indah Vancouver –asal tidak mendekati bandara.
Perintah penangkapan Meng itu bermula dari laporan HSBC. Meng dianggap menyembunyikan informasi mengenai hubungan Huawei dengan Skycom.
Buktinya: waktu makan siang di sebuah restoran di Hong Kong di tahun 2018. Saat itu Meng mempresentasikan power point ke staf HSBC.
Dalam presentasi itu, Skycom dikatakan sebagai rekanan biasa Huawei. Transaksi antara Huawei dan Skycom juga sudah selalu menggunakan dolar Amerika. Lewat bank HSBC.
Selama tiga tahun terakhir transaksi itu berjalan lancar. Tidak ada pertanyaan apa pun dari HSBC. Sampailah pada suatu hari: Reuters memberitakan bahwa Skycom itu sebenarnya anak perusahaan Huawei sendiri. Maka, ketika Skycom melakukan bisnis di negara Islam Iran, berarti Huawei melanggar sanksi Amerika atas Iran.
Huawei bersikeras bahwa dalam presentasi itu Meng sudah menjelaskan bagaimana hubungan Huawei dan Skycom. Tapi HSBC mengatakan tidak ada penjelasan itu.
Rupanya HSBC ketakutan ikut terkena sanksi Amerika. Maka HSBC memosisikan diri sebagai tidak tahu tentang hubungan itu –karena Meng menyembunyikannya.
Kini situasi hubungan Amerika-Tiongkok sudah mulai berubah –tidak ada lagi faktor Trump. Biden pun sudah menelepon Xi Jinping. Terutama untuk mengucapkan Gong Xi Fa Cai. Lalu bicara lain-lain.
Di tengah perubahan keadaan itu Huawei melihat celah: menggugat HSBC. Tuntutannya sederhana: agar Huawei diberi akses ke informasi yang ada di dalam HSBC. Khususnya mengenai apa sebenarnya yang dilaporkan HSBC ke pihak Amerika. Juga mengenai pembicaraan orang-orang HSBC dengan pihak Amerika.
Huawei menggunakan UU Bankers Books Evidence Act 1879, yang berlaku di Inggris. Yang memungkinkan nasabah dapat akses bank seperti itu atas perintah pengadilan. Huawei curiga ada \'penggelapan\' informasi oleh bank tersebut.
Ini merupakan babak baru akibat perang dagang Trump-Xi yang melebar ke mana-mana itu. (Dahlan Iskan)