JAKARTA - Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat (PD) Marzuki Alie mengungkapkan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah menyebut Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kecolongan dua kali. Marzuki menceritakan soal itu dalam bincang-bincang yang ditayangkan di kanal Akbar Faizal Uncensored di YouTube. Dalam bincang-bincang yang dipandu mantan anggota DPR Akbar Faizal itu Marzuki menceritakan pertemuannya dengan SBY setelah Pemilu Legislatif 2004. Menurut Marzuki, saat itu dirinya dipanggil SBY guna bertemu di Hotel Sheraton Bandara.
\"Setelah Partai Demokrat lolos pemilu legislatif dapat tujuh sekian persen (suara, red), saya ketemu SBY,\" ujar Marzuki. Pria kelahiran 6 November 1955 tersebut menambahkan, saat itu di Hotel Sheraton Bandara sudah ada Hadi Utomo yang tak lain ipar SBY. Marzuki pun menduga akan ada rapat karena di ruangan sudah ada banyak notes dan pensil di atas meja. Namun, yang ada justru pertemuan empat mata. \"Rupanya yang datang SBY sendiri, saya pun kaget,\" tutur Marzuki.
Syahdan, Marzuki menuturkan bahwa SBY dalam pertemuan itu mengutarakan niatnya maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004 dengan menggandeng Jusuf Kalla alias JK. Di situlah SBY menyebut nama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang saat itu sebagai Presiden RI sekaligus calon petahana.
\"Bu Mega akan kecolongan dua kali ini,\" ujar Marzuki menirukan ucapan SBY. Lebih lanjut Marzuki menjelaskan maksud \"kecolongan dua kali\" itu. Kecolongan pertama bagi Megawati ialah ketika SBY memutuskan maju di Pilpres 2004. Memang kala itu SBY menjadi pembantu Presiden Megawati di Kabinet Gotong Royong. Jabatan SBY kala itu ialah menteri koordinator politik, hukum dan keamanan di era Presiden Megawati.
Adapun kecolongan kedua bagi Megawati ialah ketika SBY memutuskan menggandeng JK. Sebab, JK saat itu merupakan menteri koordinator kesejahteraan rakyat di Kabinet Gotong Royong. \"Itu kalimatnya,\" kata Marzuki. \"Pak Marzuki orang pertama yang saya kasih tahu,\" kata ketua DPR periode 2009-2014 itu kembali menirukan ucapan SBY.(ast/jpnn)
Sumber: www.jpnn.com