JAKARTA - Mantan Ketua DPR Marzuki Alie mengandaikan ketua umum Partai Demokrat (PD) bukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melainkan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. Menurut Marzuki, penolakan terhadap Ibas tidak akan sekeras kepada AHY yang kini memimpin partai berlambang segitiga merah putih itu. Mantan sekretaris jenderal PD itu menyampaikan penilaiannya dalam bincang-bincang yang ditayangkan akun Akbar Faizal Uncensored di YouTube sebagaimana dikutip JPNN.com, Senin (15/2).
Awalnnya Akbar yang memandu wawancara itu bertanya kepada Marzuki soal kemampuan AHY sebagai ketua umum PD. Namun, Marzuki tidak menjawab apakah putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mampu atau tidak. \"Mampu atau tidak itu nanti. Nanti 2024 hasilnya,\" ujar Marzuki. Walakin, jawaban Marzuki tak berhenti di situ. Menurutnya, jika PD mau menjadi partai modern, seharusnya ada mekanisme kaderisasi.
Dengan demikian kader harus melalui tahap-tahap tertentu sebelum menduduki posisi di kepengurusan PD. \"Kalau bicara kaderisasi ya ada gradual,\" tuturnya. Marzuki lantas menyebut nama Ibas. Menurutnya, Ibas yang saat ini menjadi wakil ketua umum PD juga melalui tahapan untuk menduduki posisinya saat ini.
\"Saya terus terang sangat apresiasi dengan Ibas. Jadi sekjen, ke (ketua) fraksi , mungkin sudah yang ketiga (menjadi anggota DPR, red),\" sambung Marzuki.
\"Kalau Ibas jadi ketua umum, terlepas dari kompetensi dan sebagainya, mungkin orang tidak terlalu resistans,\" ucap ketua DPR periode 2009-2014 itu. Marzuki lantas membandingkan naiknya AHY ke pucuk pimpinan PD seperti ketika SBY mengusung Andi Mallarangeng sebagai calon ketua umum pada kongres partainya di Bandung, 2010. \"Ini sama saja Andi tahu-tahu muncul jadi calon ketua umum,\" katanya.
Menurut Marzuki, saat itu faksi-faksi di internal PD yang menolak Andi langsung bersatu. \"Bersatu lho ini di dalam (PD) waktu Andi muncul jadi calon ketua umum. Saya merasakan denyut itu semua, karena saya di dalam,\" tegasnya.(ast/jpnn)
Sumber: www.jpnn.com