JAKARTA – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disebut tidak konsisten dengan pernyataannya sendiri.Demikian disampaikan Darmizal dalam keterangannya, dikutip dari JPNN.com (jaringam PojokSatu.id), Jumat (19/2/2021).
Itu terkait tudingan kudeta yang disebutnya didalangi oleh orang di lingkungan Istana. AHY bahkan sampai mengirim surat langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meminta penjelasan terkait upaya kudeta terhadap dirinya.
Namun pada 17 Februari 2021, AHY malah meluruskan ucapannya sendiri. Dalam pernyataan terbaru itu, AHY mendapat informasi bahwa Presiden tidak tahu-menahu soal kudeta Partai Demokrat.
“Sebelumnya menuding, sekarang klarifikasi,” sindirnya.
Bagi Darmizal, hal itu membuktikan bahwa AHY memang belum memiliki kapasitas memimpin Partai Demokrat. “Ketua umum yang masih sangat mentah dan grasa-grusu dalam bertindak,” sambungnya.
Sebaliknya, Darmizal menyebut bahwa yang melakukan kudeta sejatinya adalah ayah AHY sendiri. Yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang kemudian menjadikan Partai Demokrat sebagai partai dinasti.
“SBY yang sesungguhnya telah melakukan kudeta atau pengambil alih Partai Demokrat dengan segala cara,” tuturnya.
Pada saat KLB di Surabaya, ungkapnya, SBY berjanji hanya untuk meneruskan sisa kepemimpinan Anas Urbaningrum sampai 2015.
“Pada Kongres Partai Demokrat tahun 2015 di Surabaya, SBY mengingkari janjinya dan muncul sebagai calon tunggal,” ujarnya. Sedangkan di Kongres V Partai Demokrat pada 15 Meret 2020, dipaksa dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.
Di kongres itu pula, jabatan ketua umum diwariskan kepada putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai putra mahkota. Saat itu, sambugnya, tanpa memenuhi tata cara beracara kongres.
“Menyuruh keluar ruang sidang semua peserta kongres yang punya hak bicara, tidak mengesahkan keputusan sebagaimana mestinya,” ucap dia.
Yang dimaksudnya antara lain jadwal acara, tata tertib, pembahasan AD/ART, pembahasan program kerja dan laporan pertanggungjawaban SBY Ketua umum sebelumnya. “Namun langsung mendeklarasi AHY menjadi Ketua umum oleh Ketua-ketua DPD. Itulah yang mereka sebut sebagai aklamasi,” bebernya.
(jpnn/ruh/pojoksatu)
Sumber: www.pojoksatu.id