JAMBI - Tanaman tebu (Saccharum officinarum) merupakan tanaman yang tumbuh subur di Indonesia. Selain itu Tebu juga merupakan sumber terbesar gula, yang terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk, pendapatan, gaya hidup dan industri pangan. Untuk itu, Anisar dan Puspita Oktaviani yang merupakan mahasiswi STIKES Harapan Ibu Jambi melakukan penelitian tersebut. Karena ampas tebu merupakan salah satu limbah pengolahan gula juga ikut meningkat. Dari hasil penelitian menggunakan analisa XRF terdapat kandungan silika dari abu ampas tebu sebesar 81 persen.
\"Pemanfaatan silika gel secara umum adalah sebagai penyerap uap udara pada penyimpanan berbagai bahan yang bersifat higroskopis,\" ujar Anisar kemarin (4/3).
Pada penggunaan ini dapat dipakai silika gel yang sebelumnya telah dipanaskan untuk menghilangkan udara dalam pori.
\"Proses penelitian ini dibawah bimbingan ibu pt. Yulianis, M.Farm, Lili Andriani, M. Si dan Mukhlis Samuddin, M.Sc,\" jelasnya.
Sementara, Puspita Oktaviani menambahkan, dari hasil penelitian yang telah dilakukan ternyata Abu Ampas tebu yang ada di Kota Jambi mengandung senyawa SiO, CaO, MgO, dan K2O. Dikatakannya, senyawa SiO, dapat dijadikan pembuatan sebagai analisis media yaitu KLT (Kromatografi Lapis Tipis dan Penyerap cemaran logam.
\"Anisar melakukan pengujian, yaitu pembuatan silika gel dari abu ampas tebu sebagai adsorben logam Fe dan Mn air sumur gambut, sedangkan Puspita Okatviani melakukan pengujian yaitu preparat silika gel abu ampas tebu sebagai fase diam KLT,\" papar Puspita Oktaviani.
Dengan terbukti kandungan silika gel di dalam abu ampas tebu yaitu sebesar 81 persen, namun masih ada kandungan senyawa lain saat proses penelitian.
\"Diharapkan ada peneliti lanjutan yang melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap cara pemurnian dari silika gel, sehingga dapat meningkatkan daya adsorsi yang lebih baik,\" tandasnya. (yos)