JAKARTA – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief menyatakan, Susilo Bambang Yudhoyono akan menggelar demo di Istana. Itu jika pemerintah tidak bertindak tegas atas Kongres Luar Biasa (KLB) yang diselenggarakan senior, pendiri dan para mantan kader yang dipecat. Sedianya, KLB itu digelar mulai hari ini di The Hill Hotel dan Resort Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang.
Andi Arief menilai, pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak boleh diam saja dan harus bertindak.
Hal itu disampaikan Andi Arief melalui akun Twitter pribadinya, Jumat (5/4/2021). “Pemerintah lakukan pembiaran jika KLB ilegal terjadi. Pak Jokowi harusnya bisa bertindak, terlalu lembek bela demokrasi,” cuitnya.
Kata Andi Arief, Jokowi juga semestinya menghargai SBY sebagai Presiden keenam RI. “Soal etika hargai mantan Presiden (SBY) yang lakukan kebenaran juga beku hatinya,” sambungnya.
Karena itu, Andi Arief mengingatkan jangan menyalahkan SBY jika kemudian eks Ketum Demokrat itu turun langsung ke jalan menggelar demonstrasi di Istana. “Jangan salahkan jika mantan Presiden demonstrasi di Istana dengan standar prokes,” ancamnya.
Sementara, jelang KLB, DPP Demokrat mengerahkan kadernya untuk menghadang Moeldoko di Bandara Kualanamu Deli Serdang, Sumut. Moeldoko dikabarkan akan menghadiri KLB Demokrat yang disebut-sebut akan menjadi calon Ketua Umum Demokrat menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Ratusan kader demokrat akan ke Bandara Kualanamu sambut Pak Moeldoko dan meminta dia pulang ke Jakarta,” tulis Andi Arief. Menurutnya, dengan adanya pengerahan kader Demokrat ke Bandara Kualanamu, maka ada tiga kemungkinan yang bakal terjadi. Pertama (Moeldoko) batal berangkat karena ketahuan. Kedua on schedule. Ketiga mengubah jam penerbangan,” ungkapnya.
“Kami sudah berupaya keras menghalangi langkah para kader ini,” tandasnya. Sementara, senior sekaligus salah satu pendiri Partai Demokrat Darmizal memastikan KLB Partai Demokrat berlangsung hari ini, Jumat (5/3/2021).
Darmizal menyatakan, KLB bukan saja diikuti oleh para pendiri partai, tapi juga diikuti semua Ketua DPD dan DPC serta organisasi sayap partai.
Demikian disampaikan Darmizal dalam keterangannya yang diterima PojokSatu.id, Jumat (5/3/2021). “Pendiri Partai, Ketua DPD dan DPC, Pimpinan Organisasi Sayap, seperti AMD, KMD, BMD dan GMD beserta pengurus di seluruh tanah air, sudah konfirmasi datang ke KLB,” jelasnya.
Dalam KLB ini, sambungnya, semua peserta membawa semangat yang sama. “Partai Demokrat harus dipimpin ketua umum yang kompeten, terbuka, egaliter dan tidak semena-mena,” sambungnya. Dengan demikian, tegasnya, KLB Partai Demokrat sudah tidak bisa digendung lagi.Sebaliknya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) harus menerimanya.
“KLB sudah di depan pintu. Nasi sudah jadi bubur. Mereka (AHY dan SBY) tidak perlu menyesalinya,” tutur Darmizal.
Lebih jauh lagi, tokoh Minang itu pun mengungkit kembali tindakan AHY yang bertindak sembrono atau ngawur saat menuduh adanya kudeta di tubuh partai Demokrat.
Darmizal justru menganggap AHY tidak mampu melakukan introspeksi diri atas kebijakannya yang merugikan banyak kader di daerah. “Iuran wajib tiap bulan ke DPP dan setoran mahar pilkada tanpa feedback ke daerah kembali adalah sesuatu yang dzalim” tuturnya.
Darmizal meyakini KLB adalah jalan dan kesempatan terbaik bagi semua kader Demokrat untuk menyelamatkan partai. “Ini adalah warisan terbaik yang bisa dilakukan untuk kembali membesarkan Partai Demokrat,” pungkasnya.
(ruh/muf/pojoksatu)
Sumber: www.pojoksatu.id
Protes KLB Demokrat, Andi Arief Ancam Jokowi: Jangan Salahkan kalau SBY Demo ke Istana
Jumat 05-03-2021,00:00 WIB
Kategori :