Sindir Moeldoko Usai Kudeta Ketum AHY, Din: Bantahan Itu Ternyata Telah Berfungsi

Senin 08-03-2021,00:00 WIB

JAKARTA— Din Syamsuddin mengaku tak senang dengan gerakan KLB abal-abal di Sibolangit, Sumut. Presidium KAMI ini menyindir KSP Moeldoko yang terlibat kudeta Demokrat.

Gurubesar Pemikiran Politik Islam FISIP UIN Jakarta, Din Syamsuddin juga mengaku terusik dengan prahara Partai Demokrat yang dihantam gerakan bertameng KLB di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara.

“KLB itu menampilkan atraksi politik dan tragedi demokrasi yang fatal, menciptakan kegaduhan nasional dan mengganggu tatanan demokrasi Indonesia,” kata Din Syamsuddin dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/3).

 

Din menjelaskan, pelaksanaan gerakan mengatasnamakan KLB membuktikan upaya pendongkelan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) benar adanya.

Padahal sebelumnya, upaya tersebut sempat dibantah oleh beberapa politisi yang terlibat, salah satunya KSP Moeldoko.

“Belakangan, bantahan itu ternyata telah berfungsi semacam self fulfilling prophecy atau hal yang diciptakan sendiri untuk menjadi kenyataan,” lanjutnya.

Din pun mengamini terkait informasi yang didapatnya, bahwa pelaksanaan KLB yang tidak berizin tersebut tidak sesuai dengan AD & ART Partai Demokrat.

“Dan ini bertentangan dengan paradigma etika politik berdasarkan Pancasila,” tegasnya.

Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama 34 ketua DPD akan mendatangi kantor Kemenkum HAM hari ini, Senin (8/3). AHY akan menyampaikan KLB Sumut langgar hukum.

Kedatanganan AHY bersama ketua DPD ini ke Kemenkum HAM untuk menyampaikan sikap Demokrat bahwa Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit Deli Serdang, Sumut, adalah KLB abal-abal.

Sementara itu, Hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deliserdang Sumut akan didaftarkan ke KemenkumHAM hari ini, Senin (8/3). Namun KSP Moeldoko tidak ikut mendaftarkan.

(ral/rmol/pojoksatu)

Sumber: www.pojoksatu.id

Tags :
Kategori :

Terkait