JAKARTA – Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani membantah pengakuan Darmizal pernah ikut memenangkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui Kongres 2015. “Kami tegaskan bahwa itu informasi yang mengada-ada dan manipulatif,” tegas Kamhar kepada wartawan, Rabu (10/3).
Kamhar menegaskan, tidak ada tim buru sergap (Buser) di kongres tersebut. “Tak ada istilah Tim Buser. Tak pernah dibentuk tim seperti itu untuk memastikan kembali terpilihnya Pak SBY secara aklamasi,” tegasnya.
Ia menegaskan, terpilihnya SBY dalam kongres itu tidak lain karena merupakan aspirasi dar bawah di seluruh tingkatan struktur partai, mulai dari DPC, DPD sampai DPP. “Sungguh terlalu berlebihan Darmizal memandang dan menempatkan dirinya,” sesalnya.
Kamhar menambahkan, bagi kader-kader senior terutama kader baru yang mendengarkan ocehannya justru akan bertanya sebenarnya siapa Darmizal. Sebab, dia tidak pernah mendorong seseorang hingga ingin menjadi kader Partai Demokrat. “Tak pernah ada peristiwa positif yang terekam dalam memori publik yang bisa diasosiasikan dengan Darmizal,” cetusnya.
“Jangankan publik yang begitu luas skalanya, bahkan untuk di internal pengurus DPP Partai Demokrat yang sama periode kepengurusan dengannya juga tak ada memori spesial,” sambung Kamhar.
Ia juga membantah pernyataan Darmizal yang menyebut DPP Partai Demokrat setiap bulannya meminta uang atau pungutan kepada pengurus daerah. Menurutnya, hal itu merupakan kebohongan besar.
“Ini kebohongan dan fitnah besar, Darmizal harus mempertanggungjawabkan omongannya. Dia harus menyimpan tangisannya untuk hari pertanggungjawaban nanti,” demikian Kamhar.
(rmol/pojoksatu)
Sumber: www.pojoksatu.id