JAKARTA– Tenaga Ahli Kantor Kepala Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyentil aktivis Neno Warisma dan beberapa tokoh lainnya termasuk Amien Rais yang berencana melakukan doa dan tahlilan secara Nasional pada tanggal 16 Maret 2021.
Acara itu digelar untuk mendoakan 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas tertembak di tol Cikampek 50 km pada 2020 lalu. Ngabalin menyentil Neno Warisma dkk sebagai orang yang ‘mabuk agama’.
“Mabok lagi, mabok lagi, mabok lagi, mabok lagi, mabok mabok lagi kalau sudah, mabok mabok lagi…mabok lagi, mabok lagi…maaaaboook sampai mati,,, h e he he he he. #mabokagama,” sentil Ngabalin di twitternya, dikutip Sabtu (13/3). Ngabalin mengatakan, tidak ada salahnya melakukan tahlilan. Namum jangan sampai dipolitisasi.
Proses penanganan hukum terhadap tewasnya 6 laskar FPI, pemerintah telah bersikap bahwa tidak ada pelanggaran hukum berat sesuai temuan Komnas HAM.
“Kalau mau tahlil, ya tahlil aja nggak usah mempolitisir kegiatan tersebut. Apa hub-nya tahlil 100 hari dengan menolong agama Allah? kKamu segera ketemu TP3 biar dengar bagaimana sikap pemerintah,” kata Ngabalin.
Sebelumnya Neno Warisma mengajak segenap masyarakat untuk bergabung dalam kegiatan tersebut.
“Kita akan melakukan doa dan tahlil bersama secara Nasional 16 Marer 2021 pukul 8 malam melalui zoom,” ujar Neno.
Selain Neno, di dalam video tersebut juga ada HM Mursalin yang mengaku sebagai Presiden Komando Ulama untuk Pemenangan Politik Islam (KOMPI) dan juga mantan Komando Ulama Pemenangan Prabowo dan Sandi.
“Kami mengundang kita merajut persaudaraan kita dalam perjuangan yang sama yaitu kita akan melakukan tahlil dan doa untuk enam syuhadah yang sampai sekarang masih terkatung-katung dan satu-satunya harapan kita berdoa kepada Allah karena ini termasuk kita menolong agama Allah,” ujar Mursalin.
Mursalin menyampaikan bahwa doa dan tahlil tersebut merupakan bagian dari penegakkan keadilan yang besar pahalanya.
“Maka, menegakkan keadilan, perduli terhadap pembunuhan yang tidak jelas ini, ini adalah perbuatan besar pahalanya. Oleh karena itu, kami mengundang kepada seluruh kader-kader Kopasandi seluruh Indonesia dan Kompi, Komando Ulama untuk Pemenangan Politik Islam untuk mengikuti tahlil dan doa pada 100 hari enam syuhada yang terbunuh,” lanjutnya. (dal/fin).
Sumber: www.fajar.co.id