PASURUAN – Kades Wotgalih Rini Kusmiyati resmi dilaporkan suaminya, Eko Martono, ke kepolisian atas dugaan perselingkuhan dan perzinahan.
Itu setelah peristiwa penggerebekan yang dilakukan suami dan warga di rumah milik A, di Desa Dandanggendis, Kecamatan Nguling, pada Minggu (21/3) lalu. Kuasa hukum Rini Kusmiyati, Musofak menyatakan, pihaknya tidak mempermasalah sama sekali laporan yang dilayangkan Eko Martono terhadap kliennya.
Pihaknya juga mempersilahkan suami kliennya itu membuat laporan karena memang merupakan hak yang bersangkutan. “Kami tetap akan mengikuti prosedur hukum yang berlaku,” tuturnya dikutip dari Radar Bromo (jaringan PojokSatu.id), Rabu (24/3).
Akan tetapi, kata Musofak, kliennya membantah semua tudingan yang dilontarkan Eko Martono. “Tuduhan pak EM itu tidak benar,” kata dia.
“Kalau ingin jelas, lebih baik kita ketemu saja biar secara detail saya bisa menjelaskannya,” imbuh Musofak.
Terpisah, Kasubag Humas Polres Pasuruan Kota, AKP Endy Purwanto membenarkan bahwa Eko Martono melaporkan dugaan perselingkuhan dan perzinahan Kades Wotgalih. Akan tetapi, laporan itu diarahkan dibuat di Polsek Nguling untuk membudahkan pemeriksaan.
Sebab, baik saksi maupun terlapor sama-sama tinggal di Kecamatan Nguling. Sehingga mereka tidak perlu jauh-jauh ke Polres Pasuruan Kota untuk melaporkan hal ini. Dan saat ini sudah dibuatkan Laporan Polisi oleh Polsek Nguling. “Pelapor sudah dilakukan pemeriksaan oleh penyidik Polsek hari ini (kemarin),” ungkapnya.
Kendati demikian, Endy mengaku belum bisa membeberkan lebih lanjut terkait perkara yang menyeret Kades Wotgalih. “Saat ini masih dalam penyelidikan pada pelapor dan saksi. Jadi kami masih belum bisa membukanya,” jelas Endy.
Sementara, Eko membantah keterangan yang diberikan Salman yang menyebut bahwa pertemuannya dengan istrinya itu hanya salah paham. Eko juga menegaskan bahwa keterangan Salman yang mengaku tak memiliki hubungan apa-apa dengan istrinya adalah dusta.
Sebab, pertemuan Rini Kusmiyati dan Salman di rumah milik A, warga Desa Dandanggendis, Kecamatan Nguling itu sudah berulang kali dilakukan.
Eko juga mengamini pernah menemukan chatting mesra antara Kades Wotgalih dengan stafnya itu. “Itu (chatting mesra) sejak Maret 2020,” ungkapnya.
Puncaknya pada Oktober 2020 lalu, pasangan tersebut memuturkan pisah ranjang. “Pisah ranjang, diusir dari rumah. Tapi saya masih suami sah,” tegasnya.
Eko mengungkap, pernikahan 20 tahun dirinya dengan Rini Kusmiyati sejatinya baik-baik saja. Namun sejak kehadiran Salman, kehidupan rumah tangganya menjadi renggang.
Eko juga mengaku sangat sakit hati dengan perlakukan istrinya dan juga Salman yang disebutnya menjadi penyebab kehancuran rumah tangganya.
Karena itu, ia memohon agar Kades Wotgalih dan perangkat desa tersebut diproses hukum seadil-adilnya mengingat perbuatan keduanya tidak hanya sekali dua kali.