“Itu semua berujung pada keputusan saya menerima permintaan untuk memimpin Demokrat, setelah tiga pertanyaan yang saya ajukan kepada peserta KLB,” jelasnya lagi.
Menurut KSP Moeldoko, terhadap persoalan yang dia yakini benar dan itu atas otoritas pribadi yang dia miliki, maka dia tidak mau membebani Presiden Jokowi.
“Saya juga khilaf, tidak memberitahu kepada istri dan keluarga. Saya terbiasa mengambil risiko seperti ini, demi kepentingan bangsa dan Negara,” jelasnya.
“Untuk itu, jangan bawa-bawa Presiden untuk persolan ini,” kata Moeldoko lagi. (int/pojoksatu/fajar)
Sumber: www.fajar.co.id