DENPASAR — Penganiayaan dilakukan oleh seorang bule kepada wanita bernama Ketut Darmini, 45, pada Minggu (28/3) sekitar pukul 14.00. Insiden itu terjadi di depan Spa Coconut milik Darmini di kawasan Jalan Kayu Aya Seminyak.
Ternyata hal itu dilakukan sang bule lantaran tidak senang karena ajakannya untuk bercinta bersama tiga orang (Threesome), antara bule serta pacarnya, ditolak oleh seorang terapis dari Spa Coconut bernama Mini alias Inul, 20. Namun tanpa disadari oleh bule tersebut, penganiayaan itu terekam dalam kamera ponsel milik Inul.
Media ini kemudian mencoba menyambangi lokasi spa tersebut. Spa yang lokasinya sedikit menjorok ke dalam gang itu ternyata berdampingan dengan villa tempat tinggal sang bule. Ditemui di lokasi, Darmini bersama karyawannya Inul, menceritakan kejadian dalam video yang mereka alami.
Dikatakan, bule yang belum diketahui identitasnya itu baru tinggal beberapa hari bersama pacarnya disana, tapi uniknya bule itu fasih berbahasa Bali dan Indonesia.
Semua itu berawal dari permintaan kepada terapis Spa untuk melakukan massage terhadap pacar dari bule tersebut. “Awalnya itu ada karyawan vila yang manggil, mbok-mbok mau massasin, terus ditanya massasin yang mana, massasin yang ceweknya dibilang,” terang Inul, Selasa (30/3/2021).
Tanpa rasa curiga karena akan memassage seorang wanita, Inul menyanggupi permintaan dengan tarif normal Rp100 ribu itu. Kemudian dirinya masuk ke dalam vila dan ditujukan ke dalam kamar milik sang bule.
Namun setibanya di dalam, gadis Asal Tianyar, Karangasem itu dibuat terkejut dengan pacar sang bule yang terlihat dalam keadaan tanpa busana sambil menangis termasuk juga sang bule yang setengah telanjang. “Pacarnya orang lokal, pas saya masuk dia itu bugil karena lihat ada saya dia ambil sprei untuk menutupi, tapi dia sambil nangis,” pungkasnya.
Namun yang terjadi selanjutnya lebih membuat jantung Inul meloncat, pasalnya sang bule memintanya untuk melepas pakaian dengan nada memerintah. Inul mempertanyakan mengapa dia diminta untuk buka baju padahal awalnya hanya disuruh massage pacar sang bule. Tetapi bule itu tanpa rasa malu mengatakan ingin mengajak Inul untuk bercinta bersama dengan pacarnya.
Inul yang mendengar permintaan itu langsung menolak dan memilih untuk keluar dari sana. Inul sempat dibuat takut dan berteriak ketika sang bule seakan ingin mengunci pintu kamar, beruntung ia berhasil kabur dari sana.
“Saya diikuti sama bulenya keluar sambil marah-marah dan tidak pakai baju dia, mungkin karena sudah lama di Bali dia pakai bahasa kasar. Woi naskleng nyen nyak masas rage, kenapa kamu tidak mau, kar bang cang pis kude ci nagih, ngujang ci sing nyak, gitu dia bilang,” pungkas Inul. Tapi kata-kata kasar dari bule yang keluar hanya menggunakan celana pendek dalam video tersebut tak berhenti sampai disitu hingga teman Inul menelepon pemilik Spa.
Datanglah Darmini di tengah kekacauan itu karena mendapatkan informasi bahwa karyawannya mendapatkan masalah. Mirisnya dialah yang menjadi sasaran sang bule selanjutnya hingga terjadi adu mulut yang alot termasuk penganiayaan yang terekam dalam video. “Saya membela karyawan saya karena dihina sama bule itu, tapi dia malah ngusir saya, katanya dia yang punya tempat itu,” lanjut Darmini. Bule tersebut menghusir sambil mengatakan Darmini telah menyalahi aturan karena tinggal di tempat yang diakui milik sang bule bertubuh gempal dengan tato pada lengan kanannya itu.
“Loh saya bayar uang sewa disini kenapa mau husir saya, di bilang karena saya kaya saya yang punya tempat ini,” tandasnya. Darmini menyebutkan bahwa dirinya telah menyewa tempat itu selama 4 tahun di sana. Hal itu bahkan sudah ditanyakan kepada tuan tanah disana oleh Darmini.
Pembelaan terhadap karyawan sekaligus keponakannya itu dihadiahi pukulan oleh sang bule ke Bagian bahu kanan Darmini. Usai melakukan penganiayaan, sang bule lalu kembali masuk ke dalam vila dengan mengucapkan sumpah serapah yang ditujukan kepada Darmini dan Inul. Ditambahkan, usai kejadian itu sempat datang dua bule untuk berkunjung ke vila tersebut untuk pesta minuman beralkohol.
Setelah insiden itu Darmini menghubungi saudaranya untuk melaporkan kejadian tak mengenakan yang dialami ke Polsek Kuta keesokan harinya pada Senin (29/3) di malam hari. “Saya ini orangnya tidak mengerti hukum, baca pun tidak bisa, makannya saya minta saudara untuk antar,” jelasnya.
Ketika polisi datang untuk meminta keterangan kepada bule itu, ternyata sudah meninggalkan vila, bahkan karyawan vila mengaku tidak mengetahui keberadaan si bule kepada polisi. Koran yang ingin mengkonfirmasi kejadian ini kepada bule tersebut pun tidak dapat melakukannya.