JAMBI – Pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi sudah menyiapkan langkah untuk mengantisipasi longsor yang sempat terjadi baru-baru ini.
Utamanya di daerah Sungai Penuh-batas Tapan yang dianggap paling kritis.
Kepala BPJN Jambi Bosar H.Pasaribu mengatakan, pihaknya sebelumnya sudah melakukan investigasi daerah rawan longsor. Dan diperoleh di lokasi Sungai Penuh-Batas Tapan sebagai lokasi yang dihadapkan pada medan yang paling sulit.
Sebab, jalan yang ada rata-rata selebar 4,5 meter, serta pada kebanyakan sisi kiri terdapat tebing dan sisi kanan terdapat jurang sedalam 20 meter.
“Ini daerah yang paling rawan, kami sebelumnya juga sudah melakukan investigasi daerah rawan longsor dan dilanjutkan desain dan akan dilakukan pembahasan lebih lanjut.
Memang harus dikaji kondisi tanah , curah hujannya, dan jika longsor akan dihitung lahannya, untuk solusi kedepan seharusnya ditangani melalui penanganan tebing komprehensif dan desain akurat,” sebutnya.
Di samping itu, Bosar mengatakan, pihaknya juga akan melanjutkan pembahasan desain dengan pihak BB TNKS, lantaran TNKS punya aturan lebar jalan di kawasan konservasi ada batasnya.
“Ini agar jalan semua kepentingan lalu lintas jalan dan konservasi,” ujarnya.
Bosar menyebutkan desain pada bulan April akan mulai dibahas.
“Setelah itu selesai baru secara bertahap kita tangani fisiknya, mudah-mudahan lalu lintas terlayani,” ungkapnya. (aba)