JAKARTA – Usai kalah di Kemenkumham, kubu Moeldoko mengeluarkan kontroversi lagi. Mereka akan mendorong Ketum PD Agus Harimurti Yudhoyono maju di Pilgub DKI. Menyikapi pernyataan Jubir Kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad, yang mengusulkan Ketum Partai Demokrat AHY maju di Pilgub DKI, Wasekjen Partai Demokrat Irwan Fecho memberikan tanggapan.
“Rahmad siapa? Saya tidak kenal. Tentu tidak produktif untuk saya respons. Apalagi Ketum AHY dan kader Partai Demokrat sekarang fokus kerja untuk rakyat,” ungkap Wasekjen Partai Demokrat, Irwan Fecho, kepada wartawan, Minggu (4/4/2021).
“Lebih bijak pikirkan solusi dan aksi ringankan penderitaan rakyat saat ini,” katanya lagi.
Irwan Fecho juga menekankan tidak ada dualisme di internal Partai Demokrat.
Wasekjen Demokrat ini menyebut para pihak yang mengaku memiliki hak terhadap Partai Demokrat sebagai gerombolan pelanggar hukum.
“Saat ini Partai Demokrat sangat solid bersama Ketum AHY. Tidak ada dualisme di Partai Demokrat. Jika ada yang ngaku-ngaku, maka itu gerombolan pelanggar hukum,” sebut Irwan.
Irwan menjelaskan saat ini Partai Demokrat juga membantu memulihkan ekonomi nasional.
Anggota DPR RI itu mengingatkan masyarakat tengah berharap pandemi COVId-19 segera berakhir.
“Harapan rakyat bagaimana pandemi COVID-19 bisa berakhir dan ekonomi nasional bisa pulih kembali, fokus Demokrat di sini. Bantu rakyat yang susah. Harapan rakyat ini yang fokus diperjuangkan,” tutur Irwan seperti dilansir detikcom.
Sebelumnya, juru bicara kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad, kepada wartawan, Minggu (4/4/2021) mengatakan, kubu Moeldoko berniat mengusulkan AHY maju di Pilkada DKI.
“DPP Partai Demokrat pimpinan Pak Moeldoko justru berniat mengusulkan AHY untuk kali kedua sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Kami melihat, AHY sangat serius untuk melanjutkan karirnya yang terhenti tiba-tiba di militer. Tentunya keputusan SBY yang meminta AHY berhenti dari militer dengan pangkat mayor adalah pertimbangan AHY yang akan diusung menjadi Gubernur DKI,” kata
“Coret-coretannya tentu waktu itu menang. Kalau coret-coretannya kalah, tentu tak mau mundur dari karir militer. Adik kelas AHY saja sekarang sudah berpangkat letnan kolonel di TNI,” imbuhnya.
Rahmad menyebut Moeldoko siap membantu AHY maju di Pilgub DKI untuk yang kedua kalinya. Namun, elektabilitas AHY tetap menjadi pertimbangan.
“Karena AHY dan SBY serius melanjutkan karir AHY, maka dengan pertimbangan yang bijaksana, Pak Moeldoko siap menyalurkan kembali hasrat AHY dan SBY itu untuk maju kali kedua sebagai calon Gubernur DKI. Tentu perlu diuji apakah tingkat popularitas dan elektabilitas AHY sudah bisa mengalahkan Anies Baswedan,” sebutnya.
(ral/int/pojoksatu)