Dulu, sering sekali melihat orang berdebat atau berantem di toko mainan di Amerika. Karena berebut barang langka. Bahkan, sering ada berita adu jotos berebut mainan langka.
Dulu, orang rela menginap di depan mal, atau di depan toko, untuk menunggu barang baru dirilis keesokan harinya. Atau beberapa hari kemudian. Saya dulu termasuk sering antre yang seperti itu juga.
Ini zaman sebelum ada internet. Sebelum ada jastip. Semua orang harus beli sendiri, antre sendiri. Minimal, mengantrekan temannya. Bukan untuk jual beli setelah mendapatkan barangnya.
Nah, NBA Top Shot membawa semua itu ke dunia virtual.
Kartu bergambar pemain berubah menjadi sebuah kotak digital, berisikan video highlight pemain yang diidolakan. Setiap kotak digital itulah yang disebut sebagiai \"Moment.\" Karena pemain itu masih berlaga, maka ia akan terus menghasilkan \"Moment-Moment\" berharga yang bisa dirilis oleh Top Shot di kemudian hari.
Ketika \"Moment\" itu dirilis, anggota NBA Top Shot lantas berebut atau cepat-cepatan membelinya. Karena jumlahnya terbatas dan harga orisinalnya bisa di bawah USD 10 (Rp 145 ribu), maka dia yang mendapatkannya otomatis bisa langsung mendapatkan untung di secondary market. Untung berapa, tergantung seberapa diburu \"Moment\" tersebut jadinya di kemudian hari.
Sekali lagi, \"Moment-Moment\" itu hanya bisa dibeli di dalam Top Shot. Tidak bisa dikeluarkan. Tidak bisa digunakan di tempat lain. Beda dengan kartu pemain dunia nyata, yang bisa didapatkan di Amerika tapi lantas tersimpan dengan cantik di rumah seorang kolektor di Jepang.
Dapper Labs, perusahaan asal Kanada, menggunakan teknologi blockchain, yang menjamin setiap \"Moment\" terlindungi secara digital. Keaslian dan kelangkaannya terjamin.
Tentu saja, sangat mudah untuk meremehkan ide dari NBA dan Dapper Labs ini. Jual-beli barang koleksian yang \"tidak ada\"? Emang bisa?
Nyatanya bisa! Belakangan, NBA Top Shot bisa dibilang melejit. Jumlah member yang mendaftar sudah tembus 800 ribu akun. Hampir separonya aktif bertransaksi. Total uang yang berputar di dalamnya? Sejak fase beta testing dimulai Oktober 2020 lalu, nilainya diklaim sudah tembus USD 500 juta!
Secara bisnis, perhitungannya juga sudah disiapkan sedemikian rupa. Dari setiap transaksi, NBA Top Shot mendapatkan bagian 5 persen. Hebat ya. Awalnya dapat uang dari setiap \"Moment\" yang dijual. Lalu ketika harganya melejit NBA Top Shot tetap dapat uang terus!
Tentu saja, bagi NBA, ini sangat menguntungkan. Di tengah tekanan ekonomi akibat dampak pandemi, liga basket itu menemukan jalur pemasukan baru. Tanpa harus menambah pertandingan, tanpa harus mencetak apa-apa. Cukup dengan mencuplik rekaman-rekaman yang sudah ada, lalu menjualnya lagi bersama Dapper Labs.
Segala pemasukan itu sudah dibagi sedemikian rupa. Sehingga Dapper Labs dapat bagian, NBA dapat bagian, dan para pemain dapat bagian melalui National Basketball Players Association (asosiasi pemain).
Dapper Labs sendiri tidak hanya bekerja sama dengan NBA. Mereka juga menyiapkan arena untuk WNBA, UFC, Warner Music Group, dan tentu yang lain akan menyusul.
Walau masih sangat dini, prospeknya sejauh ini terlihat menjanjikan. Sejumlah nama kondang sudah terjun menjadi investor di Dapper Labs. Termasuk dua superstar NBA, LeBron James dan Kevin Durant.
Kalau memang koleksi virtual ini melejit, dunia memang sudah berubah. Tidak perlu lagi ruang besar dan khusus untuk menyimpan barang koleksian berharga. Tidak perlu perawatan dan perlakuan khusus untuk memastikan kondisi barang terjaga. Yang penting selalu menang cepat klik, berani spekulasi klik, dan berharap harga \"Moment\" yang diklik bisa terus naik.