JAKARTA– Temuan survei lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkapkan sebanyak 39 persen masyarakat Indonesia merasa takut bicara isu politik.
Hasil survei yang dirilis Selasa (6/4/2021) juga mengatakan terjadi kenaikan persentase masyarakat Indonesia merasa takut bicara isu politik.
“Yang mengatakan “selalu/sering” naik dari 14% pada Juli 2009 menjadi 39% Maret 2021. Artinya semakin banyak warga yang menilai sekarang masyarakat takut bicara politik,” kata Manajer Program SMRC, Saidiman Ahmad, dalam rilis survei yang diterima Fajar.co.id, Rabu (7/4/2021).
Jika dirunut berdasarkan massa pemilih calon presiden. Maka pendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Anies Baswwedan yang paling menyebutkan masyarakat Indonesia merasa takut bicara isu politik.
“Penilaian bahwa masyarakat selalu/sering takut bicara politik paling banyak pada pemilih AHY (52%), kemudian Anies (51%),” sebutnya.
Untuk partai, penilaian bahwa masyarakat selalu/sering takut bicara politik paling banyak pada pemilih PPP (62%), kemudian PAN (61%).
Selain itu, penilaian bahwa masyarakat selalu/sering takut bicara politik lebih banyak pada warga yang kurang/tidak puas dengan kinerja Jokowi.
Tak hanya soal penilaian bahwa masyarakat yang takut bicara politik, SMRC juga menemukan ada 32 persen warga yang menyatakan selalu atau sering takut terhadap penangkapan semena-mena oleh aparat hukum. Kemudian, 30,4 persen jarang merasa takut, sebanyak 29,4 persen tidak pernah takut, dan sisanya 8,4 persen tidak menjawab.
“Survei juga memperlihatkan bahwa masyarakat yang takut ikut organisasi naik dari 9 persen pada survei Juli 2009, menjadi 20 persen pada saat ini,” ungkap Saidiman.
Untuk diketahui, survei berskala nasional itu digelar pada 28 Februari sampai 5 Maret 2021. Survei melibatkan 1.064 responden yang dipilih secara acak. Margin of error survei diperkirakan 3,07 persen.(msn/fajar)
Sumber: www.fajar.co.id