Jumat 16-04-2021,00:00 WIB

JAKARTA – Istana memastikan, wacana reshuffle kabinet jilid II bukan isapan jempol semata. Akan tetapi benar-benar akan terjadi. Itu ditegaskan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin dalam acara di TvOne, Kamis (15/4/2021) malam.

Ngabalin menegaskan, bahwa reshuffle itu bukan skenario atau didramatisir sehingga menjadi sebuah sandiwara.

 

“Tapi itu adalah sebuah fakta, yang mau tidak mau saya harus kemukakan kepada publik,” tegas Ngabalin.

Soal waktu kapan perombakan kaninet itu dilakukan, Ngabalin tak bisa menyebutkan secara tepat.

Hanya saja, ia menyatakan bahwa akan dilakukan dalam waktu dekat ini. “Makanya saya bilang pekan-pekan ini,” bebernya.

Ngabalin juga menjawab dengan lugas pernyataan Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani yang menyebut isu reshuffle terlalu didramatisir.

Menurutnya, reshuffle kabinet itu berdasarkan fakta dan kesaksiannya selaku pejabat di lingkaran Istana yang harus menyampaikan hal tersebut kepada publik.

“Ketika teman-teman staf, pegawai, dari bekas Kemenristek itu, kemudian dari teman-teman Kemendikbud juga, ada beberapa wartawan yang setiap hari bertanya kepada saya, dan saya kira wajib hukumnya dari KSP, kami harus menjawab.” ujarnya. “Itu jujur, saya harus kasih tahu. Sekali lagi, itu bukan sebuah skenario, atau dramatisir, sama sekali tidak ada itu,” pungkasnya.

Cirinya Kelihatan

Sejatinya tak sulit untuk menerka siapa saja menteri yang bakal kena reshuffle oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Ciri-cirinya kan bisa terbaca dari periode pertama,” ungkap pendiri Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia KedaiKOPI, Hendri Satrio.

Pria yang akrab disapa Hensat ini lantas membeberkan ciri kedua yang mendasari kocok ulang kabinet. Yakni memicu kontroversial publik serta membikin gaduh.

“Dan yang kedua ciri yang paling jelas itu suka ditegur oleh pak Jokowi secara langsung,” ulasnya.

Hensat lalu mencontohkan parameter dan ciri yang biasanya menjadi pertanda bahwa Presiden Joko Widodo akan mereshuffle menteri.

Di antaranya adalah kontroversi impor beras, ketersediaan pupuk dan masalah ketenagakerjaan.

“Lalu ada yang gak ditegur langsung tapi kontroversi karena bilang dipersepsikan money politik dalam pemilihan Ketum Kadin,” ujarnya.

Tags :
Kategori :

Terkait