JAKARTA – Mantan Ketua Umum Laskar Jokowi, Mochtar Mohamad mengomentari rumor terkait rencana Presiden Jokowi kembali melakukan reshuffle kabinet.
Dia memprediksi Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle karena salah satunya berkaitan dengan rencana peleburan kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) dan kementerian riset dan teknologi menjadi satu kementerian.
Menurut Mochtar, di era krisis ekonomi seperti sekarang ini, presiden membutuhkan para pembantu yang disiplin, jujur, teruji dan cinta NKRI menghadapi krisis yang begitu berat dihadapi bangsa Indonesia.
“Reshuffle saat ini juga menjadi kebutuhan mendesak, mencermati beberapa menteri kabinet yang berniat maju pada Pemilihan Presiden 2024,” ujar Mochtar dalam keterangannya, Kamis (15/4).
Mochtar menyebut, reshuffle saat ini menjadi kebutuhan mendesak, mengingat tahapan pilpres akan dimulai tahun depan.
“Nama pertama yang patut dipertimbangkan untuk direshuffle adalah Menteri BUMN Erick Thohir. Segudang peramasalahan di BUMN tidak mampu diselesaikan oleh Erick Thohir,” ucapnya.
Mochtar kemudian menyebut beberapa permasalahan yang mengemuka di BUMN. Antara lain, kasus kasus Jiwasraya, kerugian Wika, tagihan macet BUMN dan sejumlah permasalahan lain.
“Kemudian Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, kami kira sudah selayaknya direshuffle, dengan adanya rencana penggabungan kementerian. Menteri penggantinya harus orang yang menguasai banyak permasalahan dari pendidikan hingga memahami kultur kebudayaan bangsa Indonesia,” tuturnya.
Mochtar juga menyebut nama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, layak untuk dipertimbangkan untuk direshuffle.
SYL dinilai gagal membendung impor seperti beras, jagung dan kedelai.
“Selain nama-nama di atas, menteri-menteri lain yang berniat maju di Pilpres 2024 sebaiknya direshuffle agar fokus kabinet dalam menghadapi krisis tetap terjaga,” pungkas Mochtar. (jpnn/fajar)
Sumber: www.fajar.co.id