Polisi Komentar Miring Nanggala 402 Digeruduk TNI, Aipda Fajar Ditangkap Dan Dinonaktifkan

Selasa 27-04-2021,00:00 WIB

SLEMAN – Puluhan prajurit TNI Angkatan Laut (AL) geruduk Polsek Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Senin (26/4). Mereka datang meminta klarifikasi dari anggota Polsek Kalasan, Aipda Fajar. Para prajurit TNI AL marah lantaran Aipda Fajar membuat komentar miring tentang tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402.

 

Untuk promo April silahkan klik http://bit.ly/MitsubishiPromoAPRIL

Lewat akun Facebook bernama Fajarnnzz, Aipda Fajar mengunggah komentar negatif soal KRI Nanggala 402 dan 53 awaknya yang gugur. “Terlalu banyak gaya para awaknya, apa mungkin keturunannya. Makanya krunya tenggelam,” tulis Aipda Fajar dalam bahasa Jawa.

Komentar miring polisi ini mendapat perhatian Bid Propam Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Propam Polda DIY langsung menangkap Aipda Fajar agar tidak terjadi gesekan antara TNI dan Polri.

Aipda Fajar Dinonaktifkan

Wakapolda DIY Brigjen Pol Raden Slamet Santoso menegaskan akan menindak oknum polisi tersebut.Menurut Raden Slamet, Aipda Fajar tak hanya dijerat kode etik tapi juga UU ITE. “Benar diamankan tadi malam langsung, penyidikan sudah berjalan, sedang diperiksa naik dari segi fisik dan kejiw aan. Karena belum tahu kejiwaannya seperti apa,” tegasnya ditemui di Kompleks Kantor Kepatihan Pemprov DIY, Senin (26/4).

Menurutnya, Aipda Fajar telah dinonaktifkan sambil menunggu proses hukum lebih lanjut.

Slamet berjanji penyidikan terhadap Aipda Fajar akan berlangsung secara terbuka. Penyidikan awal dilakukan oleh jajaran internal Polda DIY. Tindakan ini sebagai langkah cepat pasca unggahan di sosial media. Sementara untuk pendalaman oleh Bareskrim dan Propam.

“Ini merusak hubungan instansi satu dengan yang lain yang sedang berduka. Unggahannya itu kemarin, nanti hasil pemeriksaan dari tim Siber dan Propam masih jalan,” katanya, seperti dilansir Radar Jogja.

Terkait dugaan depresi, pihaknya tak ingin berspekulasi. Pastinya akan menjadi bahan penyidikan. Termasuk pemriksaan kondisi kesehatan fisik dan psikis anggota polisi tersebut. “Indikasi depresi kemungkunan iya, sampai umur sekian belum menikah. Kelahiran tahun 1980an, tapi kami periksa dulu,” ujarnya.

Wakapolda Bantah TNI Geruduk Polsek Kalasan

Wakapolda DIY Brigjen Pol Raden Slamet Santoso meluruskan tentang video yang disebut puluhan prajurit TNI geruduk Polsek Kalasan.Jenderal Polisi Bintang satu ini mematikan aksi tersebut bukan penggrudukan.

Menurutnya, sosok pria dalam video tersebut hanya datang meminta klari fikasi terkait tujuan dan maksud unggahan Fajar di sosial media.

 

“Kejadian semalam didatangi, itu hanya klarifikasi. Memang kita panggil kami klarifikasi duduk perkaranya seperti apa. Tadi saya juga ketemu Danlanal, hubungan dengan TNI AL tetap baik,” katanya.

Slamet kembali mengingatkan untuk bijak bersosial media. Harus memikirkan dampak jangka pendek dan panjang dari sebuah unggahan. Terlebih saat mengomentari suatu fenomena atau kejadian terkini.

“Kepada masyarakat termasuk anggota Polri juga, dalam memposting antisipasilah jempol-jempolnya karena situasi sedang tidak memungkinkan. Harus dewasa dan bijak bersosial media,” pesannya.

Tags :
Kategori :

Terkait