PAPUA – Pasukan TNI dan Polri terus melakukan pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua yang kerap melakukan teror di Kabupaten Puncak Jaya.Hasilnya, sebanyak lima anggota KKB Papua dikabarkan tewas tertembak prajurit TNI dan Polri.
Mereka tewas saat kontak tembak dengan prajurit TNI dan Tim Satgas Belukar Polri di sekitar markas Lumawi, Kampung Makki, Distrik Ilaga utara, Kabupaten Puncak, Papua.
Informasi yang dihimpun, kontak tembak terjadi pada Selasa (27/4) siang sekitar pada pukul 08.00 WIT.
Meski berhasil menembak mati 5 teroris Papua, perjuangan prajurit TNI dan Tim Satgas Belukar harus dibayar mahal.
Tiga personil Tim Satgas Belukar terkena tembakan. Satu di antaranya gugur di medan perang.
Anggota Polri yang meninggal yakni Bharada I Komang dari Kesatuan Brimob. Ia terkena tembakan di Paha dan terlambat mendapat penanganan, sehingga meninggal dunia.
Sementara Ipda Naton Tonapa terkena tembakan di Punggung dan telah mendapat penanganan. Kondisi korban saat ini dinyatakan sehat.
Sedangkan Bripka Moh Syaifudin terkena tembakan di dada dan telah mendapat penanganan awal. Kondisinya dinyatakan sehat.
Korban Dievakuasi ke Timika
Korban telah dievakuasi dengan menggunakan helikopter dari Kampung Lumawi ke Bandara Timika, Papua.
Sekitar pukul 15.45 WIT konvoi kendaraan aparat tiba di RSUD Mimika membawa para korban.
Terlihat dua ambulans membawa dua korban ke ruang instalasi gawat darurat (IGD) dengan pengawalan ketat dari anggota Brimob.
Sementara satu ambulans lainnya lanjut ke kamar jenazah membawa korban meninggal dunia.
Tampak juga Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia bersama Kapolres Mimika AKBP Era Adhinata dan Danyon B Brimob Mimika, Kompol Romadhona ikut mengantar para korban ke RSUD Mimika.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri membenarkan seorang anggota Brimob gugur dalam kontak tembak di Kabupaten Puncak.
“Memang benar dalam kontak tembak Selasa, satu anggota Brimob yakni Bharada Komang meninggal, sedang dua lainnya terluka. Proses evakuasi saat ini sedang berlangsung,” kata Irjen Pol Mathius Fakhiri kepada wartawan.