BEKASI – Politikus PSI Mohamad Guntur Romli emosi melihat video jamaah diusir dari masjid di Bekasi lantaran memakai masker saat hendak salat.
Insiden itu terjadi di Masjid Al Amanah, Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat pada 27 April 2021 lalu. “Intimidasi terhadap orang shalat yang pakai masker,” kata Guntur Romli dalam postingannya di Instagram miliknya, @gunromli, Minggu (2/5).
“Saya berharap pada kepolisian @divisihumaspolri @poldametrojaya untuk menangkap orang-orang ini yang melakukan intimidasi terhadap orang yang shalat/ibadah hanya karena pakai masker di dalam masjid,” katanya.
Guntur Romli membeberkan alasan mengapa para pelaku pantas untuk ditangkap polisi.
“Orang-orang ini pantas ditangkap karena 1. Mempersulit orang ibadah/shalat 2. Melanggar Prokes karena memaksa buka masker (di sekitar Ka’bah dan Masjidil Haram saja pakai masker) 3. Melakukan intimidasi,” katanya.
Ia heran dengan aturan yang diterapkan oleh pengurus masjid Al Amanah, daerah Perumahan Harapan Indah Bekasi yang melarang jamaah pakai masker di dalam masjid.
“Takmir masjid buat aturan kalau masuk masjid harus buka masker, ada yang mau ikut shalat pake masker malah diusir,” cetusnya.
Guntur Romli mencurigai pelaku merupakan pendukung radikalisme dan terorisme.
“Saya sangat yakin yang bikin aturan itu pasti mendukung radikalisme dan terorisme!,” tandas Guntur Romly.
Diketahui, jamaah yang diusir dari masjid karena pakai masker bernama Roni Oktavian.
Ia didatangi tiga orang pengurus DKM Masjid Al Amanah saat hendak melaksanakan salat Dzuhur.
Ketua DKM Masjid Al Amanah, Ustad Abdul Rahman meminta agar Roni membuka maskernya sebelum melaksanakan salat.
Permintaan itu ditolak oleh Roni. Ia menyebut memakai masker merupakan anjuran dari pemerintah.
Roni dan pengurus DMK terlibat perdebatan panas. Roni mengancam akan melaporkan hal tersebut kepada polisi.
Polisi Turun Tangan
Kapolres Bekasi Kota Kombes Aloysius Suprijadi mengatakan, Roni dan Abdu Rahman hanya salah paham.