Jumat 14-05-2021,00:00 WIB

JAKARTA – CEO Bobobox Indra Gunawan merespon peristiwa tamu direkam diam-diam di kamar mandi yang viral di media sosial. Klarifikasi tersebut disampaikan melalui Instagram Bobobox Indonesia, @bobobox_id.

“Saya berterima kasih kepada Sahabat Bob yang berani untuk speak-up dan melaporkan kejadian yang dialami beliau, sehingga kami dapat mengambil tindakan yang tepat dan efektif,” ujar Indra Gunawan.

 

Indra menyatakan, atas peristiwa ini, pihaknya langsung melakukan investiasi internal. Hasilnya, pihaknya juga sudah mengetahui identitas perekam tamu dimaksud.

Akan tetapi, ia tak membeberkan identitas pelaku perekam. “Dengan bantuan seluruh sumber daya yang ada, kami melakukan investigasi internal dan berhasil mengidentifikasi terduga pelaku,” katanya.

Pihaknya pun menyatakan siap menindaklajuti kasus tersebut. “Bersama dengan korban, kami siap maju bersama untuk menindaklanjuti hal ini,” tegasnya.

Dalam pernyataan itu, Bobobox berkomitmen menyediakan kenyamanan dan keamanan bagi para tamu. Selain itu, pihaknya berjanji akan melakuan peningkatan sistem keamanan agar kejadian serupa tak terulang lagi. “Kami tidak ingin hal yang sama menimpa Sahabat Bob yang lain,”

“Everyone deserves their privacy, and all of our customers deserves our protection,” tandasnya.

Kronologis

Korban perekaman diam-diam di Bobobox Jakarta Pusat yang ternyata pria mengungkap kronologi pelecehan seks yang dialaminya. Melalui utas di akun Twitter miliknya, korban mengungkap peristiwa yang dialaminya itu terjadi di hotel kapsul Bobobox Pods Tanah Abang, Kelurahan Petojo, Gambir, Jakarta Pusat.

Pada 12 Mei 2021, pukul 10.25-10.28 WIB, dia mandi di kamar mandi pria lantai 5 blok E, tepatnya di bilik kedua atau tengah.

 

Kamar mandi di sini bertipe shared bathroom alias kamar mandi dalam satu ruangan, namun dengan banyak bilik. Pukul 10.29-10.30 WIB, saat sedang mandi, korban mendengar ada orang yang mengetuk dan mendorong pintu kamar mandinya.

Pukul 10.31-10.35 WIB, korban mandi, tanpa busana. Tiba-tiba ada tangan dan ponsel pintar warna biru/ungu tua muncul dari celah tembok kamar mandi.

Korban meneriaki pelaku, pelaku kabur. Pukul 10.37-10.38 WIB, korban keluar dari bilik. Pintu kamar mandi utama tertutup rapat meski biasanya terbuka. Pelaku sudah tidak ada di lokasi.

Pukul 10.40-10.45 WIB, korban check out dari hotel. Setelah mengalami peristiwa perekaman saat mandi itu, korban langsung keluar dan mencari perekam.

Tak ada orang di kamar mandi. Dia mencoba mendapatkan CCTV, namun dia tidak mendapatkannya. “Dan gue bener ngerasa kesel juga masa iya sih perusahaan hotel sefamous ini gak mau buka CCTV untuk kasus darurat pelecehan,” kata dia.

Tags :
Kategori :

Terkait