Bambang pun menyatakan tak mempermasalahkan jika dirinya menjadi sasaran ‘kemarahan’ publik. “Saya di-bully di medsos, ya bully saja. Saya tidak perlu jaga image saya,” tegasnya.
Ia juga mengaku sudah mengingatkan Ganjar bahwa elektabilitas Ganjar yang moncer saat ini belum bisa menjadi patokan.
Apalagi jika tingkat keterpilihan itu hanya terdongkrak dari pemberitaan dan media sosial.
Sebab menurutnya, semua itu bukan jaminan bisa menang dalam pertarungan di dunia nyata.
Kendati demikian, Bambang menekankan bahwa ini dilakukan bukan sebagai teguran kepada Ganjar yang merupakan kader partai berlambang kepala banteng tersebut.
“Ini bukan teguran karena ia merasa lebih tinggi dari kita (DPD PDIP Jateng),” terangnya.
“Ia merasa yang bisa menegur hanya Ibu (Ketua Umum Megawati Soekarnoputri),” tandasnya.(muf/ruh/pojoksatu)
Sumber: www.pojoksatu.id