Tidak hanya Rezky, keluarga Rezky juga mengetahui soal W dan anaknya. “Pernah adiknya si Rezky beberapa kali membelikan baju untuk anaknya. Dari pihak keluarga Rezky tahu. Waktu klien saya lahiran, bapaknya memberi hadiah troli atau kereta dorong. Keluarga rezky sama klien saya ketemu,” ungkapnya.
Begitu juga dengan Rezky yang melihat anaknya saat di rumah sakit. “Jadi pas lahiran, Rezky lagi umrah. Kalau enggak salah 7 hari di rumah sakit. Di hari keenam, dia langsung datang ke rumah sakit mendampingi klien saya,” sebutnya.
Ferry menyebut pihaknya memiliki bukti kuat. “Bukti dari saksi ada, bukti foto ada. Bukti Rezky menggendong anaknya ada. Foto mereka bertiga bareng ada. Tapi beberapa bukti nanti saya lampirkan di pengadilan,” tuturnya.
Saat ini, kata Ferry, anak W dan Rezky sudah berusia 8 tahun. Dan yang dibutuhkan klienya hanya pengakuan.
“Yang pasti pengakuan anak, karena anaknya perempuan harus tahu bapaknya. Kalau menikah, klien saya tidak butuh menikah dengan Rezky,” tegasnya.
Ferry mengatakan pihaknya sejatinya tidak ingin membawa kasus ini ke pengadilan. Namun, mediasi yang ditawarkan pihaknya tidak disambut baik.
“Pertama kali surat klarifikasi, tanggapannya kurang baik, kayak cuek. Kemudian sya kirim somasi. Saya sudah memberi waktu 3 bulan untuk Rezky berpikir. Tapi enggak ada tanggapan apa-apa. Ya udah, saya harus lanjutin ke tindakan selanjutnya,” tandasnya.
Hal yang sama dengan Triyogo ayahnya Rezky, yang membantah anak dari T. Ferry menyebut pihaknya juga ingin kasus ini selesai dengan sejelas-jelasnya, seperti tes DNA. (pojoksatu/fajar)
Sumber: www.fajar.co.id
Sumber: www.fajar.co.id