JAMBI – Pemilih millenial dinilai bisa menjadi penentu sosok kepemimpinan dimasa mendatang, dengan jumlah mereka yang banyak membuat mereka memiliki peran penting dalam gelaran Pemilihan Umum. Untuk itu, Kamis (24/6) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bankesbangpol) Provinsi Jambi menggelar Sosialisasi Undang - Undang Politik di Kabupaten Tebo. Kegiatan di buka langsung Bupati Tebo, H. Sukandar, S.Kom, M.Si, didampingi Kaban Kesbangpol Provinsi Jambi, H. Mukti, SE, ME, Kakan Kesbangpol Kabupaten Tebo, Sugiarto,SP.
“Keberadaan Pemilih Millenial sangat penting atau bisa dikatakan menentukan dan pastinya menjadi bidikan parpol untuk mendapatkan dukungan. Untuk itu sangat penting memberikan pemahaman yang baik tentang etika dan budaya agar dapat menentukan pilihan yang terbaik saat memilih,” kata Bupati Kabupaten Tebo, H. Sukandar,S.Kom,M.Si, saat membuka kegiatan.
Suasana Sosialisasi
Kegiatan diikuti peserta dari kalangan pelajar dan mahasiswa dengan berbagai materi yang diberikan Kaban Kesbangpol Provinsi Jambi, H. Mukti, SE, ME, Kakan Kesbangpol Kabupaten Tebo, Sugiarto,SP., dan Rama Yani, S.Pd, M.Pd dari perwakilan Srikandi.
Dijelaskan, Kaban Kesbangpol Provinsi Jambi, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan pengetahuan dan proses pendidikan politik kepada Pemilih Pemula di Kabupaten Tebo, serta meningkatkan partisipasi politik masyarakat terutama bagi pemilih pemula. Sosialisasi ini juga akan menjadi langkah strategis untuk memulai serta menentukan arah kebijakan – kebijakan di masa depan.
“Generasi muda mampu mendorong berbagai perubahan positif, dimana peranan generasi muda sangat dominan dalam menentukan arah politik dan pembangunan bangsa Indonesia, serta pemilih pemula yang hadir dalam kontestasi pemilu dapat menjadi penentu warna politik Indonesia,” jelas Kaban Kesbangpol Provinsi Jambi, H. Mukti, SE, ME.
Foto bersama
Ciri Pemilih yang Cerdas diantaranya meliputi, mampu menggali rekam jejak partai politik dan calon pemimpin, rajin mencari informasi dan mempelajari program, visi misi yang ditawarkan oleh partai politik dan calon pemimpin, mengedepankan rasionalitas dalam memilih, Bersikap objektif dan komprehensif dalam menentukan pilihan, Tidak mudah dipengaruhi oleh iming-iming materi, memahami tahapan penyelenggaraan pemilihan, konsekuen terhadap nilai-nilai moralitas, etika, dan norma (peraturan perundang-undangan), Datang ke TPS untuk menggunakan hak pilih, serta merasa bersalah jika tidak menggunakan hak pilih. (uci/adv)